Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Waluyo Budi Utomo, “Tantangan bagi kami para guru adalah agak sulit beradaptasi dan butuh waktu mempelajari cara kerja. Itu awalnya, kalau sekarang sih sudah enjoy dengan Quipper School karena sudah terbiasa dan sangat memudahkan."
Siswa juga senang dan menjadi ketagihan karena semangat mengerjakan PR, tinggal buka gadget seperti main sosial media, tambahnya.
Stefanie Denisa Sonya Mayangsukma, Kelas 12 IPS, salah satu siswa yang mengikuti proses Ujian Akhir Sekolah melalui Quipper School di SMA Ignatius Slamet Riyadi juga mengaku ujian dirasakan jadi lebih menyenangkan dan terkesan tidak terlalu kaku seperti dulu yang harus berhadapan dengan kertas.
Tri Nuraini, Head of PR and Marketing Quipper Indonesia mengatakan, “Sebagai perusahaan edukasi teknologi, kami berkomitmen untuk memajukan pendidikan Indonesia lewat ragam layanan baik melalui LMS, video learning, hingga konsultasi online. Saya percaya semakin banyak perusahaan edutech hadir, maka semakin besar pula peluang bagi pendidikan Indonesia untuk maju.”
Peningkatan tren penggunaan teknologi untuk pendidikan di kalangan pelajar, guru dan sekolah diharapkan dapat menjadi sebuah langkah baru menyongsong pendidikan lebih baik bagi Indonesia. Semoga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.