Survei Global: Apakah Anak Masih Didorong untuk Menjadi Guru?

Kompas.com - 20/12/2018, 09:48 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

8. Spanyol

9. Kanada

10. Korea

5 negara melihat guru sebagai profesi terhormat

Survei "Global Teacher Status Index 2018", ini juga meminta lebih dari 1.000 orang di setiap ekonomi untuk pandangan mereka tentang profesi guru dan memberi peringkat pada skala 0-100.

5 negara menempatkan guru profesi terhormat berdasarkan survei ini berikut di antaranya:

1. China

2. Malaysia

3. Taiwan 

4. Rusia

5. Indonesia

Eropa pesimis, Asia Optimis

Survei menunjukkan tingkat pesimisme yang tinggi tentang sikap siswa di Eropa dengan lebih banyak murid yang tidak menghormati guru mereka daripada menghormati mereka. 

Prospeknya lebih positif datang dari Asia, Afrika, dan Timur Tengah dimana 80 persen responden di Cina berpendapat bahwa para siswa menghormati guru mereka, dibandingkan dengan rata-rata negara 36%.

Pdahal, "Future Jobs 2018" justru memberikan sinyal di tahun-tahun mendatang, para guru akan memainkan peran penting dalam mempersiapkan generasi muda untuk kemajuan teknologi revolusi industri keempat, dari Internet of Things, hingga kecerdasan buatan dan robotik.

Laporan ini menyebutkan pekerja yang pekerjaannya digantikan oleh otomatisasi akan membutuhkan bantuan untuk melatih atau meningkatkan keterampilan.

Tetapi perubahan cepat ke pasar tenaga kerja cenderung membawa tantangan bagi pendidik juga. Laporan ini menunjukkan perlunya investasi dalam peningkatan sistem pendidikan dan pelatihan, bersama dengan kebijakan pasar kerja baru dan pendekatan bisnis, yang mampu memenuhi kebutuhan masa depan kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau