UI Kembali Raih "Kampus Hijau" Terbaik Indonesia

Kompas.com - 20/12/2018, 17:17 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Indonesia kembali menjadi Kampus Hijau Terbaik di Indonesia versi pemeringkatan UI GreenMetric.

Pengumuman dilakukan Rabu (19/12/2018) di Balai Sidang Kampus UI Depok. Acara ini turut dihadiri oleh Muhammad Dimyati (Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti RI), Agus Justianto (Kepala Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI), dan Prof Muhammad Anis (Rektor UI).

UI memiliki keunggulan pada seluruh indikator pengukuran UI GreenMetric, yaitu Pengelolaan Limbah (WS), Pengelolaan Air (WR), dan Pendidikan (ED). Didukung luas lahan hijau yang mencapai 30% dari luas lahan, UI berhasil menempati urutan 27 dalam pemeringkatan GreenMetric tahun ini.

Pemeringkatan dunia

Sedangkan pada tingkat dunia, Wageningen University & Research, Belanda juga berhasil mempertahankan gelarnya sebagai  Kampus Hijau Terbaik di dunia. Sedangkan peringkat kedua dan ketiga diraih oleh University of Nottingham, Inggris dan University of California Davis, Amerika Serikat.

Baca juga: Klinik Digital Vikom UI: Dunia Digital Menjadi Berkah dan Bencana

UI GreenMetric merupakan inovasi UI yang telah dikenal luas di dunia internasional sebagai pemeringkatan perguruan tinggi pertama di dunia berbasis komitmen tinggi dalam pengelolaan lingkungan hidup kampus.

Dari tahun ke tahun, terjadi peningkatan antusiasme peserta perguruan tinggi di dunia untuk berpartisipasi dalam pemeringkatan kampus terhijau, dimana tahun ini mencapai 719 universitas dari 81 negara di dunia (Tahun 2017 sebanyak 619 Perguruan Tinggi dari 76 negara).

Beberapa negara yang baru bergabung di tahun 2018 yaitu Belgia, Bulgaria, Costa Rica, Croasia, Malta. Di Indonesia, terdapat 66 Perguruan Tinggi yang telah berpartisipasi dalam UI GreenMetric.

3 filosofi dasar

Pemeringkatan UI GreenMetric of World Universities dilandasi 3 filosofi dasar, yakni Environment, Economic, dan Equity (3’Es) dengan bobot indikator penilaian yang terdiri atas Keadaan dan Infrastruktur Kampus (15%), Energi dan Perubahan Iklim (21%), Pengelolaan Sampah (18%), Penggunaan Air (10%), Transportasi (18%), dan Pendidikan (18%).

Prof.Dr.Ir. Muhammad Anis, M.Met menyampaikan harapannya bahwa dengan adanya UI GreenMetric ini, maka perguruan tinggi di dunia dapat ambil bagian dalam upaya preventif dalam menghadapi perubahan iklim.

“UI GreenMetric merupakan pelopor dalam pemeringkatan melalui pengembangan alat ukur kampus hijau yang kini telah banyak diadopsi oleh Perguruan Tinggi di dunia. Dengan ikut serta dalam pemeringkatan maka Perguruan Tinggi yang berpartisipasi akan langsung mendukung pengembangan infrastruktur kampus hijau di dunia sebagai upaya mencetak generasi yang peduli akan keberlanjutan lingkungan hidup,” ungkap Anis.

Jaringan UI GWURN

Lebih lanjut, Prof. Dr. Riri Fitri Sari, M.Sc., MM. memaparkan, “UI GreenMetric juga memiliki UI GreenMetric World University Rankings Network (UIGWURN) yang di dalamnya terdapat 27 Koordinator Nasional dari 25 negara yang tersebar di Asia, Eropa, dan Amerika,” ungkapnya.

Para koordinator nasional ini sudah berhasil mengadakan lokakarya UI GreenMetric di negaranya masing-masing, dengan mendatangkan Tim Ahli dari UI untuk menjadi narasumber dan membawa peningkatan reputasi UI sebagai pelopor Kampus Berkelanjutan.

Tahun ini, terdapat 719 universitas dari 81 negara yang berpartisipasi dalam UI Greenmetric. Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2017 dengan 619 universitas dari 76 negara yang berpartisipasi. Beberapa negara yang baru berpartisipasi tahun ini adalah Belgia, Bulgaria, Kosta Rika, Kroasia, dan Malta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

20 Universitas Swasta Terbaik di Surabaya Versi EduRank, Referensi Kuliah Tahun Depan

20 Universitas Swasta Terbaik di Surabaya Versi EduRank, Referensi Kuliah Tahun Depan

Edu
Persiapan Wajib Belajar 13 Tahun, Mendikdasmen Kunjungi TK di Palembang

Persiapan Wajib Belajar 13 Tahun, Mendikdasmen Kunjungi TK di Palembang

Edu
3 Alumni Undip yang Jadi Menteri-Wamen Presiden Prabowo, Cek Pilihan Jurusannya

3 Alumni Undip yang Jadi Menteri-Wamen Presiden Prabowo, Cek Pilihan Jurusannya

Edu
Sosok Ifiana Anak TKI Penghafal Al-Qur'an yang Meninggal Jelang Wisuda di Unesa

Sosok Ifiana Anak TKI Penghafal Al-Qur'an yang Meninggal Jelang Wisuda di Unesa

Edu
IT Telkom Purwokerto Bertransformasi Jadi Telkom University Purwokerto

IT Telkom Purwokerto Bertransformasi Jadi Telkom University Purwokerto

Edu
Tak Bisa 'Download' Sertifikat SKD CPNS 2024? Ini Alasannya

Tak Bisa "Download" Sertifikat SKD CPNS 2024? Ini Alasannya

Edu
Kisah Adik Wakili Wisuda Kakak yang Meninggal, Jadi Penghafal Al Quran Semasa Hidup

Kisah Adik Wakili Wisuda Kakak yang Meninggal, Jadi Penghafal Al Quran Semasa Hidup

Edu
Rakernas Pelita 2024: Optimalisasi Pendidikan Vokasi untuk Indonesia Emas 2025

Rakernas Pelita 2024: Optimalisasi Pendidikan Vokasi untuk Indonesia Emas 2025

Edu
Luncurkan Buku Karya Siswa, SD Ekayana Ehipassiko BSD Perkuat Pendidikan Karakter lewat Literasi

Luncurkan Buku Karya Siswa, SD Ekayana Ehipassiko BSD Perkuat Pendidikan Karakter lewat Literasi

Edu
Apa Itu PKWT dan PKWTT? 'Fresh Graduate' Cek Penjelasannya

Apa Itu PKWT dan PKWTT? "Fresh Graduate" Cek Penjelasannya

Edu
HUT Ke-21, Sekolah Cendekia Harapan Bali Raih Penghargaan Bidang Pengelolaan SDM

HUT Ke-21, Sekolah Cendekia Harapan Bali Raih Penghargaan Bidang Pengelolaan SDM

Edu
Tentang UN, Mendikdasmen Akan Minta Pendapat Pemimpin Redaksi Media Massa

Tentang UN, Mendikdasmen Akan Minta Pendapat Pemimpin Redaksi Media Massa

Edu
Mulai Hari Ini, Sanggah Administrasi PPPK 2024 Klik sscasn.bkn.go.id

Mulai Hari Ini, Sanggah Administrasi PPPK 2024 Klik sscasn.bkn.go.id

Edu
Satu Dekade LCCM, Menteri Kebudayaan: Museum Jadi Pusat Edukasi dan Inspirasi Generasi Muda

Satu Dekade LCCM, Menteri Kebudayaan: Museum Jadi Pusat Edukasi dan Inspirasi Generasi Muda

Edu
Mendikdasmen: Peran Guru Honorer Masih Sangat Diperlukan

Mendikdasmen: Peran Guru Honorer Masih Sangat Diperlukan

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau