Inovasi Dosen dan Mahasiswa Didorong Menjadi Produk Komersil

Kompas.com - 20/01/2019, 17:57 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya makin memantapkan diri mewujudkan langkah menjadi universitas riset dengan diresmikannya gedung dan fasilitas Science Techno Park (STP) dan Inkubator ITS, Kamis (17/1/2019).

Peresmian ini sekaligus menjadi penanda kesiapan operasional STP ITS mendukung inovasi dan riset, terutama dalam menjembatani riset perguruan tinggi dengan dunia industri.

Inisiasi kawasan STP ITS sendiri telah dimulai sejak 2016 lalu dengan bantuan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Saat itu, ITS telah menyelesaikan pembuatan masterplan kawasan STP meliputi tiga pusat studi (center) dari tujuh sektor pusat studi yang ada di ITS. Ketiganya ialah Maritime Center, Creative Center dan Automotive Center.

Menurut Waki Rektor IV ITS bidang Inovasi, Kerja Sama, Kealumnian dan Hubungan Internasional, Prof Ketut Buda Artana berawal dari pembuatan kawasan STP itu, riset dijalankan di ITS dikembangkan dalam bentuk perusahaan berbasis teknologi sehingga menghasilkan ekosistem inovasi dengan melibatkan akademisi, start-up company, pemerintah maupun masyarakat.

Baca juga: 5 Inovasi Pendidikan Tinggi untuk Hasilkan Lulusan di Industri 4.0

“Meski belum adanya infrastruktur yang memadai kala itu, terbukti ITS sudah mampu menghasilkan sebanyak 124 produk inovatif dari hilirisasi riset mahasiswa maupun dosen dalam satu tahun,” ungkap dosen Teknik Sistem Perkapalan seperti dilansir dari laman berita resmi ITS.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Kelembagaan dan Ilmu Pengetahuan Teknologi (Iptek) Pendidikan Tinggi (Dikti), Patdono Suwignjo yang turut hadir menjelaskan, ITS memang dirasa mumpuni membentuk kawasan STP dengan alasan inovasi-inovasi sudah banyak diciptakan dari penelitian.

 

Dikatakan Patdono, luaran dari STP ini tak lain berupa start-up company dengan pertumbuhan ekonomi bagus. “Sebutan start-up company itu ditujukkan kepada perusahaan yang memproduksi dan memasarkan penelitian-penelitian yang sudah menjadi prototype,” jelas pria yang juga dosen Teknik Industri ITS ini.

Lebih lanjut, Patdono menerangkan bahwa STP ini tak hanya menjembatani inovasi murni berasal dari penelitan, melainkan juga mengembangkan produk yang telah ada kemudian dilakukan modifikasi.

”Misalnya saja, terdapat produk yang sudah diperdagangkan di negara lain, tetapi kita memiliki terobosan baru, maka produk tersebut tetap layak untuk diinkubasi di STP ini,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor ITS Prof Joni Hermana juga mengungkapkan nantinya ITS diharapkan bisa mengembangkan start-up lainnya selain industri kreatif, maritim maupun otomotif. 

Ia juga menekankan tantangan ITS ke depannya bukan lagi banyaknya target produk inovasi diciptakan, melainkan seberapa banyak produk-produk tersebut mampu memasuki persaingan pasar dunia serta dapat dikerjasamakan dengan industri.

“Hal ini mengingat banyaknya tugas akhir, tesis maupun disertasi dari dosen dan mahasiswa ITS yang berorientasi ke produk, namun belum banyak mampu dikomersialkan,” pungkas guru besar Teknik Lingkungan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Persiapan Wajib Belajar 13 Tahun, Mendikdasmen Kunjungi TK di Palembang

Persiapan Wajib Belajar 13 Tahun, Mendikdasmen Kunjungi TK di Palembang

Edu
3 Alumni Undip yang Jadi Menteri-Wamen Presiden Prabowo, Cek Pilihan Jurusannya

3 Alumni Undip yang Jadi Menteri-Wamen Presiden Prabowo, Cek Pilihan Jurusannya

Edu
Sosok Ifiana Anak TKI Penghafal Al-Qur'an yang Meninggal Jelang Wisuda di Unesa

Sosok Ifiana Anak TKI Penghafal Al-Qur'an yang Meninggal Jelang Wisuda di Unesa

Edu
IT Telkom Purwokerto Bertransformasi Jadi Telkom University Purwokerto

IT Telkom Purwokerto Bertransformasi Jadi Telkom University Purwokerto

Edu
Tak Bisa 'Download' Sertifikat SKD CPNS 2024? Ini Alasannya

Tak Bisa "Download" Sertifikat SKD CPNS 2024? Ini Alasannya

Edu
Kisah Adik Wakili Wisuda Kakak yang Meninggal, Jadi Penghafal Al Quran Semasa Hidup

Kisah Adik Wakili Wisuda Kakak yang Meninggal, Jadi Penghafal Al Quran Semasa Hidup

Edu
Rakernas Pelita 2024: Optimalisasi Pendidikan Vokasi untuk Indonesia Emas 2025

Rakernas Pelita 2024: Optimalisasi Pendidikan Vokasi untuk Indonesia Emas 2025

Edu
Luncurkan Buku Karya Siswa, SD Ekayana Ehipassiko BSD Perkuat Pendidikan Karakter lewat Literasi

Luncurkan Buku Karya Siswa, SD Ekayana Ehipassiko BSD Perkuat Pendidikan Karakter lewat Literasi

Edu
Apa Itu PKWT dan PKWTT? 'Fresh Graduate' Cek Penjelasannya

Apa Itu PKWT dan PKWTT? "Fresh Graduate" Cek Penjelasannya

Edu
HUT Ke-21, Sekolah Cendekia Harapan Bali Raih Penghargaan Bidang Pengelolaan SDM

HUT Ke-21, Sekolah Cendekia Harapan Bali Raih Penghargaan Bidang Pengelolaan SDM

Edu
Tentang UN, Mendikdasmen Akan Minta Pendapat Pemimpin Redaksi Media Massa

Tentang UN, Mendikdasmen Akan Minta Pendapat Pemimpin Redaksi Media Massa

Edu
Mulai Hari Ini, Sanggah Administrasi PPPK 2024 Klik sscasn.bkn.go.id

Mulai Hari Ini, Sanggah Administrasi PPPK 2024 Klik sscasn.bkn.go.id

Edu
Satu Dekade LCCM, Menteri Kebudayaan: Museum Jadi Pusat Edukasi dan Inspirasi Generasi Muda

Satu Dekade LCCM, Menteri Kebudayaan: Museum Jadi Pusat Edukasi dan Inspirasi Generasi Muda

Edu
Mendikdasmen: Peran Guru Honorer Masih Sangat Diperlukan

Mendikdasmen: Peran Guru Honorer Masih Sangat Diperlukan

Edu
Jusuf Kalla Library Jadi Pusat Pendidikan Menarik bagi Gen Z dan Alpha

Jusuf Kalla Library Jadi Pusat Pendidikan Menarik bagi Gen Z dan Alpha

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau