"Dengan laju pertumbuhan proyek infrastruktur yang masif saat ini, masih dibutuhkan tambahan 50.000 tenaga ahli pengelasan yang tersertifikasi," kata Moenir.
Hal senada juga dipaparkan Bupati Kudus H.M. Tamzil saat memberikan sambutan. Menurut dia, globalisasi membawa tingkat persaingan dan tantangan nilai kehidupan semakin tinggi.
"Untuk itu, harus kita hadapi, salah satunya adalah menyiapkan SDM berkualitas melalui pendidikan seperti ini," ujar Tamzil.
Dia juga menegaskan bahwa peningkatan mutu sekolah adalah suatu keharusan. Melalui program kolaborasi ini dia berharap dapat tercipta tenaga terampil untuk kebutuhan bangsa Indonesia.
Butuh kerja sama
Beranjak dari fakta tersebut, Djarum Foundation akhirnya membentuk kerja sama dengan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) untuk mendirikan Welding Shop di SMK NU Ma'arif Kudus, Jawa Tengah.
Demi menyempurnakan misi kerjasama ini, berbagai persiapan dilakukan oleh Djarum Foundation dan SMBC, mulai mendirikan gedung, menyiapkan fasilitas hingga tenaga pengajar yang akhirnya dipilih dari Kampuh Welding Indonesia, yakni merupakan institusi pengelasan.
"Dengan begitu siswa dapat menguasai teknik pengelasan pipa 6G yang merupakan teknik pemasangan pipa dengan kemiringan 45 derajat dari sumbu horizontal," kataDirektur Program Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi M Serad.
"Tenaga las dengan keahlian inilah yang sekarang banyak dibutuhkan untuk proyek-proyek infrastruktur strategis di Indonesia dan mancanegara," tambahnya.
Primadi mengatakan kolaborasi antara Djarum Foundation, SMBC dan Kampuh Welding menjadi bukti bahwa dunia industri juga dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan.
"Kami berharap akan lahir banyak tenaga ahli pengelasan sebagai bagian dari proses pembangunan pondasi infrastruktur yang kuat bagi Indonesia," ucap Primadi.
Dari segi fasilitas, Djarum Foundation dan SMBC tak main-main. Berbagai mesin pengelasan terbaik di dunia buatan OTC Daihen Jepang, seperti mesin pengelasan Shielded Metal Arc Welding (SMAW), Gas Metal Arc Welding (GMAW) dan Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) tersedia di Welding Shop ini.
Nantinya, lanjut Primadi, selain memperoleh sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi Indonesia (BNSP), lulusan SMK NU Ma'arif Kudus juga akan memperoleh sertifikasi Nippon Kaiji Kyokai (Class NK) dari Jepang.
"Kedua sertifikasi ini akan menjadi bekal bagi lulusan untuk bekerja secara profesional, terutama di Jepang yang saat ini banyak butuh tenaga ahli pengelasan dari Indonesia," kata Primadi.
Sebagai informasi, Djarum Foundation telah bekerja sama dengan 16 SMK di Kudus demi menciptakan lulusan SMK berkompetensi. Jurusan-jurusan yang dikembangkan pun mengikuti permintaan industri, misalnya pengelasan, animasi, pelayaran, fashion dan spa.
"Kolaborasi seperti ini penting. Kami mengajak perusahaan lain bisa melakukan langkah serupa untuk membantu menciptakan lulusan SMK yang terampil dan berdaya saing," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.