Tampil Beda, Sekolah Ini Melewatkan Hari Valentine Bersama "Aladdin"

KOMPAS.com — Sekolah Global Sevilla menggelar pementasan drama musikal Aladdin di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, bertepatan dengan hari Valentine, 14 Februari 2019. 

Drama musikal ini dibawakan sekitar 300 siswa SD Global Sevilla dalam bahasa Inggris dan terbagi dalam dua sesi penampilan. Sesi pertama siswa kelas I-III berlangsung pada pukul 13.00-15.00 dan sesi berikutnya siswa kelas IV-VI pada pukul 16.00-18.00.

Kegiatan ini rutin diadakan sekolah sejak 2010 dengan mengundang para orangtua dan kerabat siswa untuk menyaksikan pertunjukan drama musikal yang telah disiapkan sejak 2 bulan sebelumnya itu.

"Kami tidak secara khusus memilih waktu pertunjukan bertepatan dengan hari Valentine, hanya kebetulan saja. Biasanya di sekolah anak-anak menunjukkan perasan kasih mereka dengan memberikan bunga atau cokelat kepada guru dan orangtua. Istimewa hari ini, para siswa tampil di sini memberikan sesuatu yang berbeda," kata Purbarini Sulistiyo, Kepala Sekolah Global Sevilla.

Pembelajaran inovatif

Dari sudut pandang akademik, pergelaran ini menunjukkan, pembelajaran bahasa Inggris dapat dilakukan secara inovatif tanpa harus terpaku di dalam kelas.

"Melalui kegiatan ini siswa dapat menikmati belajar menggunakan bahasa Inggris secara langsung lewat narasi dan lagu. Kita bisa melihat bagaimana siswa belajar dengan cara menyenangkan," kata Michael Thia, Superintendent Global Sevilla School.

Baca juga: Menanamkan Pendidikan Karakter lewat Penelitian

Terkait program mindfullness yang menjadi program unggulan, kegiatan ini juga mendidik anak untuk dapat fokus sekaligus bisa menikmati proses dari persiapan hingga penampilan acara ini.

"Mereka tidak hanya menampilkan kemampuan bahasa, tetapi juga mengekspresikan diri dalam berbagai hal, dari dialog, lagu, hingga gerak atau olah tubuh melalui drama musikal ini. Ini akan menambah rasa percaya diri mereka," kata Michael.

Sengaja dari dongeng dunia dipilih karena mempertimbangkan tingkat kesulitan bagi siswa sekolah dasar. "Kalau dongeng dunia seperti Alladin ini sudah tersedia narasi, lagu, dan koreografinya. Berbeda dengan cerita tradisonal yang akan dihadirkan siswa SMP dan SMA nanti yang butuh pembuatan narasi dan lagu dari awal," papar Purbarini.

Pendidikan karakter

Dok. Kompas.com Sekolah Global Sevilla menggelar pementasan drama musikal Aladdin di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, bertepatan dengan hari Valentine, 14 Februari 2019.

Ina Ermina, orangtua siswa Gilang Batubara, memberikan apresiasi positif terhadap acara ini, termasuk dalam pelibatan orangtua dalam kegiatan siswa.

"Orangtua ikut membantu persiapan acara ini, dari menyiapkan kostum, tata rias, makanan, hingga persiapan di belakang panggung. Hal ini dapat memperkuat kemitraan antara sekolah dan orangtua dalam proses pendidikan anak," kata Ina.

Ia melihat acara ini juga menjadi proses pembelajaran bagi siswa. "Anak menjadi lebih percaya diri. Mereka belajar juga bagaimana mengatur waktu, melakukan kolaborasi dengan teman untuk mencapai tujuan bersama ini. Anak belajar bagaimana menghargai proses," ujarnya.

Rubeden dan Nathania, siswa kelas V pemeran Jin dan Jasmine, mengaku antusias berpatisipasi dalam acara ini.

Rubeden menceritakan tantangan terberat adalah bagaimana membagi waktu antara sekolah dan mempersiapkan pementasan ini. "Yang sulit bukan menghafal naskah, melainkan bagaimana membagi waktunya. Namun, aku kini bisa belajar juga bagaimana mengatur waktu dengan baik," ujar Rubeden.

Bukan cerita cinta biasa

Dok. Kompas.com Sekolah Global Sevilla menggelar pementasan drama musikal Aladdin di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, bertepatan dengan hari Valentine, 14 Februari 2019.

Dengan tata panggung dan lampu apik, Sekolah Global Sevilla mengangkat salah satu cerita yang diambil dari Hikayat 1001 Malam, Aladdin.

Siswa yang tampil terlihat sangat nyaman dan menikmati penampilan mereka di panggung Teater Besar Taman Ismail Marzuki. 

"Senang sekali. Awalnya gugup saat mau tampil, tetapi pada saat di panggung senang sekali. Biasa di sekolah kami memberikan bunga dan cokelat untuk guru dan orangtua, tetapi hari ini kami bisa memberikan sesuatu yang istimewa di sini," kata Nathania bangga.

Aladdin mengisahkan perjuangan seorang anak miskin berusaha mengejar impian yang tinggi untuk bisa hidup lebih baik di istana bersama Jasmine, putri kerajaan. Dalam perjalanannya Aladdin dibantu Jin yang dapat mengabulkan tiga permohonannya.

"Kisah Aladdin ini bukan sekadar kisah cinta. Cerita ini mengajarkan anak-anak untuk berani mengejar impian dan cita-cita mereka yang tinggi dengan menerima diri mereka apa adanya," ujar Purbarini.

Kita berharap, lanjutnya, anak-anak kita berani untuk mengejar impian yang tinggi dan tetap menjadi diri mereka sendiri.