[POPULER DI KOMPASIANA] Dari Kepedulian Mengelola Sampah hingga Kisah 30 Hari Berhenti Merokok

Kompas.com - 24/02/2019, 22:36 WIB
Harry Rhamdhani,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

Sebermula adalah tragedi longsor sampah yang terjadi di Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005. Tidak tanggung-tanggung, 100 korban meninggal dunia akibat kejadian tersebut.

Atas peristiwa tersebut Pemerintah Indonesia memperingatinya sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), disusul dengan menerbitkan Undang-Undang Pengelolaan Sampah nomor 18 tahun 2008.

Namun, 10 tahun kemudian, Dr Jenna Jambeck, peneliti dari Universitas Georgia, merilis temuan bahwa Indonesia penyumbang sampah plastik di lautan nomor 2 di dunia. Lantas, bagaimana cara kita memaknai Hari Peduli Sampah Nasional?

Bukan hanya peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, minggu ini juga sedang ramai diperbincangkan tentang usulan Indonesia yang mengajukan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Berikut 5 artikel terpopuler Kompasiana selama sepakan ini:

 

1. Peduli Sampah, Karena Bumi Bukan Hanya Milik Kita

Mengurangi produksi sampah, menurut Maria G Soemitro, merupakan cara termudah untuk mengaplikasikan 3R: Reduce, Reuse, Recycle. Sebagaia contoh, bukankah lebih mudah mencuci rantang bekas makanan dibanding harus mengolah sampah plastik bekas makanan?

Juga, merapikan kembali reusable bag itu jauh lebih mudah dibanding mengurus kantong plastik gratisan yang akan berakhir menjadi mikroplastik dan mencemari lingkungan dari sungai hingga lautan.

Think before you act, lanjutnya, menjadi kunci. "Baik ketika berbelanja maupun dalam aktivitas sehari-hari. Jangan sampai berburu barang murah ternyata hanya berakhir menjadi sampah," tulis Maria G. Soemitro. (Baca selengkapnya)

 

2. Mempertahankan Keamanan Energi dan Tantangan Masa Depan Pemerintah Indonesia

Keamanan energi didefinisikan sebagai kemampuan menjaga ketersediaan sumber energi yang tidak terputus dengan harga yang terjangkau. Keamanan energi memiliki banyak dimensi, termasuk di dalamnya yaitu ketersediaan energi dalam jangka panjang.

Benny Dwika Leonanda mengingatkan, lemahnya keamanan energi akan berdampak terhadap ekonomi dan sosial bernegara.

"Jika tidak tersedia energi secara fisik atau harga yang tidak kompetitif dan/atau berfluktuasi akan berdampak negatif bagi ekonomi, sosial, dan keamanan negara," lanjutnya.

Inilah yang kemudian menjadi kekhawatiran terhadap keamanan pasokan terkait dengan kerusakan ekonomi yang disebabkan lonjakan harga yang ekstrim dalam waktu yang singkat. (Baca selengkapnya)

 

3. India, dari Film Tarian hingga Mengirim Astronotnya ke Luar Angkasa

Film Zero yang akan diperankan oleh megabintang Bollywood Shahrukh Khan, rasa-rasanya akan menjadi cikal bakal evolusi industri film-film India yang selama ini kita kenal dengan tarian dan nyanyi-nyanyian.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau