Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Ini Aspek dan Metode Penilaian 4ICU dalam Pemeringkatan Universitas

Kompas.com - 27/02/2019, 14:22 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemeringkatan 4 International Colleges and Universities (4ICU) menempatkan Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Brawijaya (Unibraw), dan Universitas Indonesia (UI) di posisi 3 besar universitas negeri terbaik di Indonesia.

Sementara, beberapa perguuruan tinggi ternama seperti Institut Pertanian Bogor (IPB) di posisi 7, Institut Teknologi Bandung (ITB) di posisi 12, dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) di peringkat 16.

Sebenarnya, bagaimana metode pemeringkatan yang digunakan 4ICU sehingga hasilnya tak jarang menimbulkan pertanyaan karena sejumlah perguruan tinggi tersebut selama ini dikenal bergengsi dan menempati urutan teratas dalam pemeringkatan versi lembaga lainnya?

15 besar Universitas Terbaik di Indonesia Berdasarkan 4ICUFacebook 15 besar Universitas Terbaik di Indonesia Berdasarkan 4ICU

Masa iya ITB peringkat 12,” tulis akun Jenderal Wikan Van Persie, pada unggahan UGM soal pemeringkatan 4ICU.

Komentar senada juga dituliskan Skyr Rahmawati, “ITB jauh banget”.

Baca juga: 10 Besar Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Versi 4ICU, UGM Peringkat Pertama

Berdasarkan keterangan yang dikutip dari laman 4ICU, ada penjelasan soal aspek penilaian dan metode yang digunakan.

Tiga kriteria utama

Ada 3 kriteria utama sebuah perguruan tinggi (PT) dapat diikutsertakan dalam penilaian 4ICU.

Pertama, terakreditasi oleh badan akreditasi nasional atau daerah setempat. Misalnya, di Indonesia oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Sementara, PT yang belum terakreditasi tak masuk dalam kriteria penilaian 4ICU.

Kedua, PT yang menyediakan pendidikan tingkat Strata 1 (sarjana) dan/atau Pascasarjana, baik tingkat Master (S2) atau Doktoral (S3).

Dengan demikian, lembaga pendidikan yang hanya menyediakan pendidikan vokasi, pendidikan berbasis militer, kelas-kelas seminar, dan sebagainya tidak dilibatkan dalam penilaian 4ICU.

Terakhir, PT yang dinilai menerapkan sistem pendidikan secara langsung dengan bertatap muka, atau lebih dikenal sebagai sistem tradisional, format pendidikan di kelas yang mempertemukan dosen dan mahasiswanya.

Artinya, proses pembelajaran dilakukan secara offline dengan fasilitas-fasilitas gedung sebagai sarana pertemuannya.

Metodologi pemeringkatan

Pemeringkatan dilakukan menggunakan uniRank University Ranking yang sudah terdaftar sebagai Global University Ranking oleh IREG Observatory on Academic Ranking and Excellence.

Sistem algoritma yang digunakan berdasarkan pada 5 website netral dan independen yang diekstraksi, yakni Moz Domain Authority, Alexa Global Rank, SimilarWeb Global Rank, Majestic Reffering Domains, dan Majestic Trust Flow.

Data yang digunakan untuk pemeringkatan diambil dari pekan yang sama untuk meminimalisasi fluktuasi yang ada dan memaksimalkan pembandingan.

Selanjutnya, dilakukan penyaringan sebelum masuk proses komputasi untuk mendeteksi adanya outlier dalam data mentah.

Untuk PT yang mengadopsi subdomain sebagai halaman muka website resminya, akan dilakukan investigasi dan tinjauan lebih lanjut terhadap Alexa Global Rank dan SililarWeb Global Rank.

Ketika outlier terdeteksi dan data subdomain telah ditinjau dan disesuaikan, data matriks web dinormalisasi menjadi skala 0-100 dengan mempertimbangkan sifat logaritma yang digunakan beberapa website penilai yang digunakan.

Nilai-nilai yang muncul dalam skala tersebut kemudian dikumpulkan berdasarkan algoritma rata-rata yang menghasilkan skor akhir dan peringkat website sebuah PT.

Oleh karena itu, secara sederhana dapat dikatakan penilaian yang dilakukan oleh 4ICU menjadikan website universitas atau institut sebagai bahan penilaiannya.

Dengan demikian, PT yang sudah memenuhi 3 kriteria sebelumnya tidak akan bisa masuk dalam penilaian jika tidak memiliki website institusi, website sudah kadaluarsa, atau website menggunakan domain blogspot, wordpress, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com