KOMPAS.com - Universitas Padjadjaran (Unpad) melakukan kerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman Rektor Unpad Prof Tri Hanggono Achmad dan Kepala BPOM RI Penny Lukito pada acara Dies Natalis ke-60 Fakultas Farmasi Unpad, Bandung, (16/3/2019).
Rektor mengatakan, membangun sinergi kerja sama antar pemangku kepentingan di bidang kesehatan sangat dibutuhkan. Sektor ini menjadi tantangan yang tidak sederhana dalam pembangunan di Indonesia.
“Ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pimpinan (negara) saja, tetapi tanggung jawab bersama,” kata Rektor seperti dilansir dari laman resmi Unpad.
Perguruan tinggi diharapkan lebih banyak menjalankan kapasitas dalam melahirkan berbagai inovasi. Kerja sama dengan BPOM ini diharapkan dapat mengimplementasikan berbagai inovasi yang telah dihasilkan Unpad.
Baca juga: Dies Natalis Ke-60, Untar Siapkan Lulusan dengan Semangat Wirausaha
Sementara itu, Kepala BPOM menyampaikan kerja sama dengan perguruan tinggi secara khusus menyasar peningkatan efektivitas pengawasan sistem dalam membangun sikap preventif di masyarakat.
Selain itu, BPOM mendorong Unpad untuk melakukan pendampingan pelaku usaha binaan.
Di bidang kefarmasian, BPOM sendiri melaksanakan sejumlah aktivitas melibatkan perguruan tinggi maupun pemangku strategis lainnya. Salah satunya membentuk forum konsorsium pengembangan fitofarmaka, vaksin, dan produk bioteknologi.
Rektor Unpad menyampaikan sebagai institusi kefarmasian yang telah menginjak usia 60 tahun, telah banyak meraih capaian positif yang disumbang Fakultas Farmasi.
Fakultas Farmasi merupakan fakultas yang menyumbang publikasi internasional terbanyak di Unpad. “Banyak kontribusi kemaslahatan yang telah terbangun di aspek akademik. Kami tidak meragukannya,” kata Rektor.