Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mancing Mania", Harmoni UGM dan Wartawan lewat Mancing Bersama

Kompas.com - 08/04/2019, 22:12 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan "Mancing Bareng UGM" dengan jurnalis pada Minggu, 7 April 2019 di Pusat Inovasi Agro Teknologi (PIAT) UGM.

Kegiatan ini diikuti para wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang DIY, FORTAKGAMA serta sivitas akademika UGM. Kegiatan ini bertujuan memperat hubungan UGM dengan para pelaku media, utamanya di DIY.

Sihono, Ketua PWI DIY, melalui rilis resmi UGM menyebutkan bahwa mancing bersama ini bisa menjadi wahana penyegaran bagi teman-teman wartawan yang selama ini bekerja dalam tekanan yang tinggi.

“Dengan memancing mungkin bisa meredakan otot-ototnya sehingga kembali bekerja dengan kondisi yang segar,” kelakarnya.

Kerjasama PWI dan UGM

Lebih lanjut, Sihono mengungkapkan bahwa PWI bisa dibilang mirip dengan UGM. “Sama seperti jati diri UGM, yakni universitas kebangsaan, PWI juga dibangun oleh para pendiri bangsa demi kemaslahatan bangsa juga. Selain itu, UGM yang juga univeritas Pancasila, kami juga saat ini mendorong agar para wartawan meresapi nilai-nilai Pancasila di hatinya,” tuturnya.

Baca juga: UGM Masuk Peringkat Dunia Universitas Berdampak pada Masyarakat

Sihono kemudian memaparkan rencana PWI membuat sebuah media yang berfokus pada desa. Sistemnya, terangnya, tidak seperti media mainstream yang didanai oleh pemilik modal, mereka ingin membuatnya dengan dasar koperasi. “Konsep yang diusung nantinya harus gotong-royong agar terjaga kenetralannya,” ujarnya.

Untuk itu, Sihono mengajak UGM untuk bekerja sama untuk mewujudkan rencana tersebut. Menurutnya, UGM bisa turut bergabung dengan mengimplementasikan hasil risetnya di desa. “Dengan demikian, kerja sama antara PWI dan UGM akan membawa pada kemajuan desa-desa di negeri ini,” ungkapnya.

Membangun desa

Rencana tersebut disambut baik Rektor UGM Prof. Panut Mulyono. Menurutnya, UGM sebagai kampus kerakyatan memiliki komitmen memajukan desa dan pertaniannya.

Panut menerangkan bahwa desa-desa di Indonesia sekarang memiliki dana desa yang besar. Oleh karena itu, UGM  merasa perlu untuk melakukan pendampingan kepada desa-desa tersebut.

“Alih-alih untuk hanya mengembangkan infrastruktur desa, kami juga ingin memajukan usaha desa. Dengan hal itu, ekonomi desa bergulir dan mengurangi laju urbanisasi yang kian meningkat,” ujarnya.

Untuk itu, Panut menilai kerja sama antara UGM dan PWI sangat diperlukan. Menurutnya, tanpa wartawan, hal-hal baik yang dihasilkan UGM tidak akan bisa diketahui. 

“Dunia mendorong tiap universitas dengan standar-standar akademisnya, namun kepentingan untuk menyejahterakan bangsa harus diutamakan. UGM akan berusaha untuk terus mengombinasikan keduanya agar berjalan beriringan. Baik kemanfaatan maupun reputasi semua penting. Dengan reputasi yang baik di mata dunia, UGM juga membanggakan nama bangsa Indonesia,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Kemendikti Saintek Dapat Tambahan Dana Riset Rp 1,8 Triliun
Kemendikti Saintek Dapat Tambahan Dana Riset Rp 1,8 Triliun
Edu
1 Juta Lulusan Kampus di Indonesia Menganggur, Apa Penyebabnya?
1 Juta Lulusan Kampus di Indonesia Menganggur, Apa Penyebabnya?
Edu
Profil Bima Peserta COC 2025, Mahasiswa di Korea yang Pernah Ikut MasterChef Junior
Profil Bima Peserta COC 2025, Mahasiswa di Korea yang Pernah Ikut MasterChef Junior
Edu
Hasil Ujian Mandiri UGM 2025 Diumumkan 19 Juli, Cek Biaya UKT dan IPI-nya
Hasil Ujian Mandiri UGM 2025 Diumumkan 19 Juli, Cek Biaya UKT dan IPI-nya
Edu
Tim Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Sabet 2 Perak Ajang 'Japan Design, Idea and Invention Expo 2025'
Tim Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Sabet 2 Perak Ajang "Japan Design, Idea and Invention Expo 2025"
Edu
Uang Saku Penerima Beasiswa LPDP Dinilai di Bawah Standar, Apa Kata LPDP?
Uang Saku Penerima Beasiswa LPDP Dinilai di Bawah Standar, Apa Kata LPDP?
Edu
Dedi Mulyadi: Tidak Boleh Ada Anak Jawa Barat yang Putus Sekolah
Dedi Mulyadi: Tidak Boleh Ada Anak Jawa Barat yang Putus Sekolah
Edu
Guru Honorer di Depok Dinonaktifkan, Diduga Lakukan Jual-Beli Kursi SPMB 2025
Guru Honorer di Depok Dinonaktifkan, Diduga Lakukan Jual-Beli Kursi SPMB 2025
Edu
Pemerintah Tetapkan 7 Juli Hari Pustakawan Indonesia, Apakah Jadi Libur Nasional?
Pemerintah Tetapkan 7 Juli Hari Pustakawan Indonesia, Apakah Jadi Libur Nasional?
Edu
Beasiswa DAAD Masih Buka, Kuliah S2-S3 ke Jerman Tanpa Batas Usia
Beasiswa DAAD Masih Buka, Kuliah S2-S3 ke Jerman Tanpa Batas Usia
Edu
Cek Jalur Mandiri UB 2025 yang Masih Buka, Sekian Biaya UKT dan IPI-nya
Cek Jalur Mandiri UB 2025 yang Masih Buka, Sekian Biaya UKT dan IPI-nya
Edu
Kuliah S1-S3 Gratis, Ini Jadwal dan Cara Daftar Beasiswa Unggulan 2025
Kuliah S1-S3 Gratis, Ini Jadwal dan Cara Daftar Beasiswa Unggulan 2025
Edu
Pameran Imersif 'The Redmiller Universe', dari Pendidikan Budaya hingga Pesan Nilai Kehidupan
Pameran Imersif "The Redmiller Universe", dari Pendidikan Budaya hingga Pesan Nilai Kehidupan
Edu
Belum Banyak yang Tahu, Ini Alasan 7 Juli Jadi Hari Pustakawan Indonesia
Belum Banyak yang Tahu, Ini Alasan 7 Juli Jadi Hari Pustakawan Indonesia
Edu
Cegah Penyakit Menular, Calon Siswa Sekolah Rakyat Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Cegah Penyakit Menular, Calon Siswa Sekolah Rakyat Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau