Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat BIPP, Binus Konsisten Kurangi Gap Lulusan PT dengan Industri

Kompas.com - 15/04/2019, 07:00 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

Binus Industry Partnership Program (BIPP)

Menjawab tantangan tersebut, Binus University secara konsisten terus menjalanan Binus Industry Partnership Program (BIPP). Program yang diinisiasi sejak tahun 2014 adalah salah satu cara Binus melatih anak didiknya untuk terjun dan praktik langsung ke industri yang berkaitan. 

Tak hanya itu, untuk menyesuaikan penerapan BIPP, Binus mengubah pula kurikulumnya menjadi 3+1. Artinya, mahasiswa 3 tahun belajar di kampus dan 1 tahun magang atau internship di industri.

“Kami bentuk program 3+1, karena mata rantainya lebih panjang sehingga harus dirampingkan,” ucap CEO Binus Grup Bernard Gunawan yang membuka acara BIPP 2019 di Bangkok, Thailand.

Dengan program tersebut, kata Bernard, maka anak didik Binus bisa mempraktikan ilmu yang sudah dipelajari di kelas selama 3 tahun ke lapangan.

Jadi ketika lulus nanti mereka sudah punya pengalaman bekerja di bidang yang sesuai dengan keinginannya, sehingga diharapkan mudah terserap industri. 

Adapun untuk perusahaan yang bekerja sama juga mendapatkan keuntungan, karena lamanya waktu magang membuat mereka tak dirugikan dari sisi waktu.

“BIPP ini kerja sama strategic patnership, jadi simbiosis mutualisme alias sama-sama menguntungkan. Perusahaan yang ikut BIPP akan mendapat benefit lebih besar daripada perusahaan non BIPP,” ujar Meyliana.

Eksklusifitas yang dimaksud adalah perusahaan tersebut akan diprioritaskan mendapatkan anak magang terbaik dari Binus.

Selain internship, Meyliana menjelaskan bahwa mahasiswa bisa memilih 4 pilihan lainnya, yakni entrepreneurship, community development, study abroad dan riset.

Tak Terbatas pada perusahaan swasta

Meyliana mengatakan, sebenarnya pelaksanaan BIPP terbuka untuk semua industri, termasuk ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian dan Pemerintahan.

Namun, tiga lembaga itu memiliki sistem rekrutmen yang berbeda sehingga mengalami kendala untuk mengikuti BIPP. 

“Konsep magang di BUMN, Kementerian dan Pemerintah itu punya mekanismenya sendiri dan prosesnya itu panjang. Jadi kami harus apply ke sana,” ucap Meyliana.

Ia menjelaskan sebenarnya anak magang Binus sudah terserap ke pemerintahan. Contohnya ke Istana Negara melalui Sekretarian Negara. Melalui MoU khusus antara Binus dengan lembaga ini, total sudah ada puluhan mahasiswa Binus yang magang di sana.

“Kami placement mahasiswa untuk magang itu dalam satu tahun ajaran itu ada sampai 4000-5000 anak didik. Dari jumlah itu, ada sekitar ratusan anak magang kami yang ditempatkan di pemerintahan,” ujar Meyliana.

Sementara itu, kata dia, hingga saat ini ada sekitar 1000 perusahaan yang aktif bekerja sama dengan Binus untuk program internship atau magang. Namun dari jumlah itu belum semuanya masuk ke BIPP.

Sebagai informasi dalam pelaksanaan BIPP 2019 di Medtown Bangkok Hotel, Thailand, Sabtu (13/4/2019) ini, Binus mengundang para owner dan perwakilan dari industri yang ikut BIPP. 

Mereka di ajak ke sana untuk berdiskusi terkait pelaksanaan BIPP yang sudah berjalan di perusahaannya. Binus pun meminta masukan dan saran kepada mereka terkait pelaksanaan BIPP itu.

Proses rekruitmen anak magang Binus di BIPP sekarang sudah melalui sistem onlineDok. Humas Binus University Proses rekruitmen anak magang Binus di BIPP sekarang sudah melalui sistem online

Pada kesempatan itu, Binus memperkenalkan pula aplikasi online untuk memudahkan proses perekrutan mahasiswa magang melalui program BIPP. 

"Jadi aplikasinya ada di halaman di website. Perusahaan yang sudah bekerjasama bisa mengaksesnya dengan memasukan user name dan password. Lewat sini proses perekrutan anak magang bisa lebih cepat," tutup Meyliana. 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com