Anne menyampaikan pendekatan belajar menyenangkan dan holistik untuk pelajaran-pelajaran akademik yang serius menjadi kekuatan dari Kidventure Academy.
Dengan pembelajaran yang menyenangkan diharapkan anak dapat belajar dengan bermain dan cara yang alami sehingga mereka gemar belajar sampai usia dewasa nanti. "Di jaman inovasi yang terus berkembang, anak-anak harus menjadi lifelong learners atau proses pembelajaran seumur hidup," ujar Anne.
"Tentu tanpa melupakan nilai-nilai Asia. Di sinilah EdVenture Academy membentuk sebuah perpaduan dengan menggabungkan hal-hal terbaik dari kedua pihak (Finlandia dan Asia)," kata Anne.
Kidventure Academy Preschool merupakan pertama dalam melakukan gerakan kolaborasi ini sebagai suatu bentuk reinvent education di Jakarta. Melalui pola pendidikan ini diharapkan mampu melahirkan generasi Indonesia yang mampu berpikir kritis, kreatif, mampu memecahkan masalah, berempati dan menjadi pribadi yang membawa dampak bagi lingkungan dan bahkan dunia.
Pendidikan berbasis teknologi juga menjadi salah satu keunggulan Finlandia yang akan diterapkan dalam pembelajaran di Kidventure Academy. Di antaranya, pedagogi "TinyApp" yang dikembangkan Taina Mikkola dan Rintakorpi Kati.
Aplikasi ini membantu guru dan orang tua dalam memvisualisasi pembelajaran dan perkembangan anak. Selain itu, ada juga "Kide Science", program yang mengajarkan sains melalui permainan untuk anak-anak usia 3 hingga 8 tahun.
Pedagogi TinyApp juga akan melibatkan EdTech seperti mengajarkan coding melalui LEGO Education kepada anak-anak.
"Teknologi jika digunakan dengan baik dan tepat akan memberikan akses, percepatan, kemudahan, keunggulan, banyak keunggulan teknologi seperti memperkaya database dan informasi anak," jelas Yulianti perihal penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
Hal senada kemudian juga ditegaskan Iin, "Di era abad 21, kemajuan teknologi tidak bisa dihindari dan tidak perlu ditakuti. Distraksi justru terjadi ketika anak anak hanya menjadi konsumen dari teknologi."
"Kalau anak dibekali dengan skill menciptakan sesuatu dari teknologi, contohn coding dan programming sejak dini, maka anak terlatih menjadi pencipta bukan lagi konsumen. Ketika anak menjadi ahli atau pencipta teknologi, distraksi akan menjadi produkitifitas," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.