Pesan Pendidikan Holistik dari Eduversal di Ajang Dunia "IFLC 2019"

Kompas.com - 23/05/2019, 23:16 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Siswi kelas X SMA Kesatuan Bangsa Billingual School Yogyakarta, Cinta Putri terpilih mewakili siswa Indonesia sebagai duta perdamaian dunia di ajang "International Festival of Language and Culture (IFLC) 2019", di Amerika Serikat.

Acara ini merupakan festival temu bahasa dan budaya yang telah berlangsung selama 17 tahun berturut-turut dan diikuti 2.000 pelajar dari 160 negara.

IFLC berusaha mempromosikan, memberikan pembelajaran dan melakukan pertukaran ide guna mendukung nilai-nilai toleransi, perdamaian dunia, jalinan persahabatan, dan sikap saling memahami.

Nilai persahabatan dan toleransi

"Misi IFLC yakni menjadi sumber daya dalam menjaga nilai-nilai keragaman sebagai upaya mendukung dan menggaungkan nilai persahabatan dan dialog di antara para pelajar dan generasi muda dari berbagai latar belakang budaya," jelas Azka Dermawan, PR Manager Edukasi Universal (Eduversal) Indonesia di Jakarta, Kamis (23/5/2019).

Eduversal Indonesia merupakan penyedia layanan pendidikan yang menjadi mitra 8 sekolah di Indonesia meliputi: (1) Kharisma Bangsa, Tangerang Selatan; (2) Pribadi Depok, Depok; (3) Pribadi Bandung, Bandung; (4) Semesta Bilingual School, Semarang; (5) Fatih Bilingual School, Banda Aceh; (6) Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School, Banda Aceh; (7) Rancamaya Boarding School, Bogor dan (8) Kesatuan Bangsa, Yogyakarta.

Baca juga: KG Music Club, Pendidikan Karakter lewat Keterampilan Musik

"Cinta berhasil memukau khalayak Amerika dengan, membawakan lagu Zamrud Khatulistiwa ciptaan Guruh Soekarnoputra," cerita Azka.

Azka menjelaskan setiap negara menampilkan budaya dan bahasa sesuai negara asal mereka. "Memang sengaja tidak menggunakan bahasa Inggris. Orang muda yang berkumpul diajak untuk melihat keindahan dalam keberagaman yang ada di setiap negara," jelasnya.

Tidak hanya menjadi festival pertunjukan budaya, IFLC yang telah berlangsung selama 3 minggu di New York, Washington hingga Toronto (Kanada) ini juga diisi dengan beragam kegiatan untuk memperkuat persahabatan, memperluaskan wawasan dan budaya.

Dorong pendidikan holistik

Siswi kelas X SMA Kesatuan Bangsa Billingual School Yogyakarta, Cinta Putri terpilih mewakili siswa Indonesia sebagai duta perdamaian dunia di ajang International Festival of Language and Culture (IFLC) 2019, di Amerika Serikat.Dok. Eduversal Siswi kelas X SMA Kesatuan Bangsa Billingual School Yogyakarta, Cinta Putri terpilih mewakili siswa Indonesia sebagai duta perdamaian dunia di ajang International Festival of Language and Culture (IFLC) 2019, di Amerika Serikat.

“Dalam kesempatan ini Cinta mengenal teman-teman baru, memperluas wawasan dan budaya serta menjadi duta perdamaian dunia sebagai perwakilan Indonesia bersama dengan teman-teman dari berbagai negara secara beragam,” kata Cinta, kelahiran Ngawi, Jawa Timur ini.

Terkait terpilihnya Cinta Putri sebagai perwakilan Indonesia menjadi duta perdamaian, Azka menjelaskan hal ini sebagai upaya mendorong pendidikan holistik atau menyeluruh yang tidak hanya berfokus pada sisi akademis saja.

"Sekolah-sekolah mitra Eduversal bukan hanya dikenal dengan prestasi akademisnya saja tetapi juga dikenal dengan berbagai prestasi kesenian dan budaya, baik nasional maupun internasional," ungkap lulusan UGM ini.

Azka menegaskan, "Pendidikan holistik menjadi sangat penting karena setiap siswa memiliki keunikan dan kekhasan berbeda. Mungkin ada yang suka STEM (sains, teknologi, teknik dan matematika). Namun jangan dilupakan ada juga siswa yang suka menyanyi, menari dan berbagai keterampilan lain yang tidak kalah penting."

Tentunya, peran guru menjadi sangat penting untuk dapat membentuk siswa dengan segala keunikan dan kelebihan mereka masing-masing. "Untuk itu, kami selalu memberikan pelatihan dan pembelajar kepada para guru agar bisa menggali potensi siswa secara optimal," kata Azka.

Pembentukan karakter siswa

"Para peserta IFLC kami ajak untuk terlibat berinteraksi dengan para pengunjung, membangun ikatan persahabatan yang kuat, sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia," tambah Azka.

Melalui IFLC, lanjutnya, diharapkan karakter siswa dapat terbentuk untuk bisa menerima perbedaan, melihat setiap manusia dengan derajat sama, serta menghilangkan stereotip dan ketakutan yang akan digantikan nilai-nilai perdamaian dan persahabatan.

Tidak hanya melalui ajang festival internasional seperti IFLC, fokus pengembangan pendidikan karakter dan juga soft skill dilakukan lewat sistem boarding school atau asrama yang menjadi kekhasan sekolah-sekolah mitra Eduversal.

Azka menerangkan, "Dengan adanya asrama di sekolah masing-masing, pendidikan karakter, peningkatan kompetensi akademis dan soft skill para siswa yang tinggal di asrama dapat lebih optimal dengan pendampingan guru-guru."

"Setiap umat manusia memiliki potensi masing-masing untuk berkontribusi agar tercapai tujuan mulia. Dan merupakan tugas kita semua untuk terus mendorong hal itu melalui pendidikan siswa-siswa kita," tutupnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau