Ini 6 Alasan Memilih Studi di Malaysia

Kompas.com - 08/06/2019, 20:49 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Malaysia tidak hanya memperkuat reputasi sebagai salah satu tujuan wisata dunia lewat tagline “Truly Asia”. Negeri jiran ini juga merupakan salah satu tujuan pendidikan yang diakui secara internasional.

Salah satu alasannya, Malaysia memiliki sejumlah universitas dengan kualitas terjamin dan didukung Kementerian Pendidikan yang menetapkan standar tinggi.

Pemerintah Malaysia juga menyiapkan sumber daya manusia terbaik untuk bekerja di berbagai lembaga pendidikan dengan keterampilan terakreditasi serta fasilitas mumpuni guna mendukung capaian peserta didik bermutu baik.

Berikut 6 alasan Malaysia layak dilirik sebagai destinasi studi bagi pelajar Indonesia:

1. Universitas kelas dunia

Malaysia merupakan salah satu tujuan utama studi untuk mendapatkan pendidikan yang diakui secara internasional. Pemerintah Malaysia telah menyiapkan sumber daya manusia terbaik melalui lembaga pendidikan tinggi dan keterampilan yang terakreditasi, baik negeri maupun swasta, yang mampu menghasilkan lulusan kompetitif berskala global.

Baca juga: Kenapa Memilih Studi di Belanda? Ini 7 Alasannya

Dengan mempertahankan standar tinggi sektor pendidikan, sejumlah universitas Malaysia menduduki posisi atas dalam peringkat universitas di dunia, misalnya University of Malaya berada di peringkat ke-19 pada QS World University Rankings 2019.

2. Biaya Terjangkau

Hal lain menjadi daya tarik kampus di Malaysia adalah biaya kuliah dan biaya hidup yang relatif terjangkau dibanding negara lain. Bahkan, Kuala Lumpur dinobatkan sebagai kota paling terjangkau kedua di dunia QS "Best Student Cities 2018".

Penyebab utamanya yaitu biaya hidup dan biaya kuliah dalam mata uang lokal dimana setengah atau dua pertiga lebih murah dibandingkan negara lain, bila dibandingkan Australia, Inggris, Singapura, dan Kanada.

Biaya kuliah di Malaysia berkisar antara Rp 57 juta sampai Rp 85 juta per tahun, sedangkan biaya hidupnya antara Rp 5,7 juta hingga Rp 9,9 juta per bulan. Sebagai perbandingan, biaya kuliah di Singapura akan menelan biaya Rp 57 juta sampai Rp 142 juta, sedangkan biaya hidupnya bisa dua kali lebih tinggi.

3. Penggunaan Bahasa Inggris

Bahasa Inggris menjadi bahasa kedua paling banyak digunakan setelah Bahasa Malaysia yang merupakan bahasa resmi negara.

Sebagian besar kampus dan lembaga pendidikan mengajarkan materi kuliah dalam Bahasa Inggris. Selain itu, Bahasa Inggris juga banyak dipakai sebagai bahasa berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, tidaklah sulit tinggal di sana, terutama di daerah perkotaan, karena hampir semua orang bisa berbahasa Inggris.

4. Modern dan terus berkembang

Pengetahuan dan praktik terbaik telah diintegrasikan ke dalam institusi pendidikan dan terus diperbarui seiring dengan kemajuan industri selama bertahun-tahun.

Kampus seperti University Malaya, University of Technology Malaysia, University of Science Malaysia, dan Malaysian University of Science and Technology menawarkan lulusan berkualitas di berbagai bidang teknik.

Sejumlah perusahaan berskala global di bidang teknik dan manufaktur juga berasal dari negara ini, misalnya Tenaga Nasional Berhad, Hewlett-Packard Enterprise (HP) Services, AirAsia, Shell Malaysia, dan Petroliam Nasional Berhad (Petronas).

Malaysia pun terus maju dalam dunia pariwisata, teknologi medis, peralatan optik, dan pertanian. Sektor-sektor ini berkontribusi pada perekonomian Malaysia yang terus berkembang dan menjadi aspek berpengaruh dalam ekonomi global.

5. Masyarakat multikultural

Malaysia juga dikenal dengan masyarakat multikultural terdiri dari etnis Melayu, China, India, dan masyarakat asli yang dikenal dengan istilah “Bumiputera”.

Bahkan, di negara bagian Sabah dan Sarawak terdapat sejumlah kelompok etnis asli dengan bahasa dan warisan budaya mereka sendiri yang unik.

6. Lokasi strategis

Malaysia juga merupakan destinasi wisata yang cukup strategis di Asia seperti Langkawi dan Redang, atau transit untuk melanjutkan perjalanan ke Bali, Phuket, Krabi, dan Hanoi.

Penerbangan ke berbagai tujuan wisata ke negara-negara tetangga itu hanya membutuhkan waktu 1 sampai 3 jam dengan biaya relatif terjangkau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau