Membacakan Nyaring untuk Anak Sangat Penting, Apa Manfaatnya?

Kompas.com - 20/06/2019, 21:58 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pentingnya menanamkan gerakan gemar membaca buku kepada anak-anak harus terus menjadi perhatian semua pihak, termasuk para orang tua. Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan yaitu dengan membacakan buku secara nyaring.

Sebab, kegiatan itu bisa meningkatkan kemampuan berbahasa seorang anak dalam masa pertumbuhannya. Kemampuan itu yakni mempelajari huruf, mengetahui tentang perbedaan pengucapan dari suatu huruf, mendapatkan kosakata baru, dan mempelajari susunan kalimat.

Hal itu dikemukakan Roosie Setiawan, pendiri Reading Bugs, salah satu pembicara gelar wicara bertema "Orang Tua Baca Nyaring, Anak Tumbuh Optimal" yang diadakan The Asia Foundation di Ruang Serbaguna Perpustakaan Kemendikbud RI, Jakarta, Kamis (20/6/2019).

Bersaing dengan teknologi

“Anak harus memahami dulu bahasa lisan yang dibutuhkan untuk instruksi belajar membaca nyaring. Kemudian anak butuh pengetahuan huruf, kesadaran fonem, kosakata, dan struktur kalimat. Ketika kita membaca nyaring, unsur-unsur itu sudah ada,” ujar Roosie dalam gelar wicara tersebut.

Baca juga: Menanti Readers Fest 2019, Pesta Literasi Orang Muda Indonesia

Menurutnya, aktivitas membaca nyaring kepada anak harus semakin giat dilakukan pada era globalisasi ini karena kita berkompetisi tidak hanya dengan sesama manusia, tetapi juga dengan penggunaan teknologi.

Maka dari itu, memasyarakatkan kecintaan terhadap buku dan gemar membaca akan menambah pemahaman seorang anak tentang kehidupan di sekitarnya, dan kegiatan itu harus ditanamkan orang tua sejak dini.

Selain itu, manfaat melalui membaca buku bersama adalah orang tua menjadi lebih dekat dengan anak sekaligus menjadi contoh positif patut ditiru anak di kemudian hari.

“Ada bonusnya juga, orangtua jadi lebih dekat dengan anak dan jadi teladan membaca. Salah satu contoh agar anak gemar membaca adalah dengan membacakan nyaring. Istilahnya kita sudah kepergok membaca oleh anak, jadi anak akan mencontoh kita,” ucap Roosie.

Membaca sebagai kebiasaan

Di sisi lain, tambahnya, guru pun bisa mempraktikkan gerakan membaca nyaring di sekolah. Bahkan ada peraturan pemerintah mengatur tentang wajib membaca selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Buku yang dibaca yaitu buku non-teks pelajaran, berupa buku cerita.

Roosie berharap gerakan membaca nyaring ini bisa terus bergulir dan meluas ke seluruh Indonesia sehingga tidak ada lagi terdengar kabar anak-anak tidak suka membaca.

Sementara itu, Deputy Country Representative The Asia Foundation Indonesia Christopher Wyrod menuturkan orangtua wajib membangun kesadaran membaca buku kepada anak-anak dan menjadi kebiasaan setiap hari.

“Membaca adalah kegiatan yang harus dijadikan kebutuhan sehari-hari. Orang tua punya andil besar di dalamnya. Orangtua juga harus membiasakan anak-anak membaca layakya bermain Playstation dan menonton Youtube yang disukai anak-anak,” kata Christopher.

Christopher sependapat metode membaca secara nyaring dapat mempererat hubungan orangtua dengan anak-anak, apalagi dengan perkembangan teknologi yang luar biasa belakangan ini.

“Sangat penting menghubungkan literasi dengan teknologi. Metode membaca secara nyaring kepada anak-anak dapat mempererat hubungan keluarga,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kamera di Behel Gigi Lolos saat UTBK, Panitia: Tak Terdeteksi Metal Detector

Kamera di Behel Gigi Lolos saat UTBK, Panitia: Tak Terdeteksi Metal Detector

Edu
Lahirkan Pemimpin Muda untuk Kelola Alam, BEKAL Pemimpin 4.0 Gelar Kelulusan

Lahirkan Pemimpin Muda untuk Kelola Alam, BEKAL Pemimpin 4.0 Gelar Kelulusan

Edu
UM Mulai Pembangunan Gedung Poliklinik, Dukung Layanan Kesehatan Kampus dan Masyarakat

UM Mulai Pembangunan Gedung Poliklinik, Dukung Layanan Kesehatan Kampus dan Masyarakat

Edu
Kecurangan UTBK SNBT 2025, Pelaku Bisa Dipidana jika Terbukti

Kecurangan UTBK SNBT 2025, Pelaku Bisa Dipidana jika Terbukti

Edu
Panitia SNPMB Tegaskan akan Diskulifikasi jika Peserta UTBK Terbukti Curang

Panitia SNPMB Tegaskan akan Diskulifikasi jika Peserta UTBK Terbukti Curang

Edu
Modus Kecurangan Baru UBTK SNBT 2025: Peserta Pasang Kamera di Behel Gigi

Modus Kecurangan Baru UBTK SNBT 2025: Peserta Pasang Kamera di Behel Gigi

Edu
Viral Dugaan Kebocoran Soal UTBK 2025, Ketua SNPMB: Itu Tak Akan Terjadi

Viral Dugaan Kebocoran Soal UTBK 2025, Ketua SNPMB: Itu Tak Akan Terjadi

Edu
Viral Dugaan Kecurangan UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB: Itu Ada Saja, Kami Investigasi

Viral Dugaan Kecurangan UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB: Itu Ada Saja, Kami Investigasi

Edu
Viral Kebocoran Soal UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB Buka Suara

Viral Kebocoran Soal UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB Buka Suara

Edu
6 Modus Kecurangan Siswa di UTBK SNBT 2025, Ada Kamera di Behel Gigi

6 Modus Kecurangan Siswa di UTBK SNBT 2025, Ada Kamera di Behel Gigi

Edu
Menarik Ditiru, 7 Cara SMA Al-Azhar Gelar Pensi di Mal dan Hadirkan Sheila on 7

Menarik Ditiru, 7 Cara SMA Al-Azhar Gelar Pensi di Mal dan Hadirkan Sheila on 7

Edu
Survei KPK Ungkap Praktik Menyontek Pelajar dan Kedisiplinan Guru-Dosen, Ini Hasilnya

Survei KPK Ungkap Praktik Menyontek Pelajar dan Kedisiplinan Guru-Dosen, Ini Hasilnya

Edu
Cegah Kecurangan UTBK 2025, Unair Wajibkan Peserta Pakai Sandal

Cegah Kecurangan UTBK 2025, Unair Wajibkan Peserta Pakai Sandal

Edu
2 Hari UTBK SNBT 2025 Digelar, Ada 14 Kasus Kecurangan Ditemukan

2 Hari UTBK SNBT 2025 Digelar, Ada 14 Kasus Kecurangan Ditemukan

Edu
Perluas Pendidikan Diaspora, LSPR Institute dan Kyungwoon University Jalin Kolaborasi

Perluas Pendidikan Diaspora, LSPR Institute dan Kyungwoon University Jalin Kolaborasi

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau