KOMPAS.com - Universitas Padjadjaran (Unpad) berhasil menempati peringkat keenam di Indonesia dalam QS World University Rankings (WUR) 2020. Pemeringkatan ini dilakukan terhadap lebih dari 1.000 universitas di seluruh dunia.
Penilaian tersebut menggunakan enam indikator dalam pemeringkatan suatu universitas, yaitu academic reputation (40 persen), employer reputation (10 persen), faculty student (20 persen), citations per faculty (20 persen), international faculty (5 persen), dan international students (5 persen).
Dalam keterangan tertulis diterima Kompas.com, Senin (24/6/2019, jika dilihat secara internasional, Unpad berada pada rentang 751–800. Poin tertinggi yang diraih yaitu pada indikator faculty student, tepatnya di peringkat ke-366 tingkat global.
Dari enam indikator tersebut, hal harus ditingkatkan yaitu internasionalisasi yang terdiri academic dan employer peer review , serta international faculty dan international students yang saat ini menduduki peringkat ke-601+.
Baca juga: Rilis Terbaru, 9 Universitas Terbaik Indonesia 2019/2020 versi QS!
Menurut Kepala Kantor Internasional Unpad Ronny, pencapaian secara keseluruhan Unpad tahun ini mengalami penurunan dan belum sebaik tahun lalu.
Adanya perubahan data Unpad pada QS memberi dampak pada segi internasionalisasi. Kriteria yang paling terdampak yakni pada faculty ratio dan menurunnya jumlah mahasiswa asing yang melanjutkan studi di Unpad.
“Kita sudah mulai berlari lebih cepat. Akan tetapi, yang universitas lain berlari lebih kencang lagi sehingga kita perlu lebih giat mempersiapkan kinerja universitas dengan lebih baik lagi. Satu hal yang jangan sampai dilupakan, sisi internasionalisasi ini harus dikerjakan juga tanpa melupakan kualitas pendidikan dan pelayanan terbaik bagi mahasiswa dalam negeri,” ujar Ronny.
Untuk itu, Unpad melakukan penguatan dari segi kebijakan tata kelola data di bawah koordinasi Wakil Rektor bidang Tata Kelola, Perencanaan, dan Sistem Informasi.
Upaya dilakukan adalah mendorong jejaring komunikasi dengan international peers, yaitu universitas rekanan, komunitas bisnis, dan stakeholders lain, antara lain menghidupkan kembali kerja sama dengan institusi asing yang sebelumnya tidak aktif atau tidak ada kegiatan.
Selain itu, Unpad juga menginisiasi kebijakan pembukaan program double degree serta kelas internasional pada program S-1, S-2, dan S-3.
Kesiapan program studi menyambut mahasiswa asing berperan penting karena akan menentukan daya tampung jumlah mahasiswa asing. Di samping itu, adanya sarana dan prasarana yang memadai juga memengaruhi kemampuan Unpad dalam menerima mahasiswa asing.
Ronny menambahkan, saat ini Unpad memiliki kekuatan internasionalisasi yang sudah berjalan pada program pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA). Kerja sama yang dilakukan pun berjalan baik dengan sejumlah institusi lainnya di Asia Tenggara dan Asia, tetapi usaha yang dilakukan selanjutnya harus lebih masif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.