Kisah Buruh Bangunan Berhasil Kuliahkan Anak di Teknik Nuklir UGM

Kompas.com - 04/07/2019, 07:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Sebelumnya saat ditemui di Kampus UGM, Eko mengaku keinginan untuk bisa kuliah telah ada sejak kecil.

Karenanya dia tekun belajar agar bisa berprestasi dan akhirnya dapat masuk UGM lewat jalur SNMPTN dan mengajukan beasiswa bidikmisi sehingga bisa meringankan beban keluarga.

“Pengin kuliah sudah sejak SMP dan orang tua sebenarnya mendukung. Kendalanya kami ini hanya dari keluarga yang biasa-biasa saja sementara biaya kuliah sangat besar,” tutur alumni SMA 1 Batam ini.

Ketekunan berbuah manis

Namun, pengagum karya-karya Chairil Anwar dan Sapardi Djoko Damono ini tidak pernah patah arang. Dengan segala keterbatasan keluarga dia terus berjuang menggapai mimpi-mimpinya. Tak sekalipun merasa malu atau pun berkecil hati dengan keadaanya saat ini.

“Saya tidak pernah minder meski bapak buruh bangunan. Justru sangat bangga bapak yang buruh bangunan bisa menyekolahkan saya sampai ke UGM, ini luar biasa,” katanya penuh kebanggaan.

Ketekunannnya dalam belajar dan doa orang tua akhirnya berbuah manis. Apa yang dicita-citakan Eko akhirnya terwujud.

“Jangan pernah takut menggapai mimpi, kalau kita sungguh-sungguh pasti akan ada jalan,” ujarnya.

Eko adalah satu dari ribuan anak bangsa yang lahir dari keluarga kurang mampu. Kendati begitu, dia berhasil membuktikan keterbatasan ekonomi tidak menjadi halangan untuk menggapai pendidikan setinggi-tingginya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau