Batan sendiri telah membuat suatu rancangan pendingin reaktor nuklir bernama Preliminary Fasilitas Sistem Pasif (Pre-FASSIP 02). Sistem pendingin pasif adalah sistem pendingin sebagai mitigasi ketika sistem pendingin aktif mati. Pengembangannya dilakukan setelah terjadinya kecelakaan reaktor nuklir beberapa tahun lalu di Jepang.
Menurut Try, supaya sistem pendingin pasif bekerja lebih baik, gelembung nano berperan sebagai fluida yang menggantikan air agar gaya apung semakin besar dan kecepatan sirkulasi alam semakin cepat. Semakin cepat sirkulasi terjadi, semakin baik pula sistem pendingin bekerja.
“Hasilnya nanobubbles dapat mempercepat kecepatan pendinginan hingga 10 kali lipat. Air yang mengandung nanobubbles dapat memperingan pergerakan. Selain itu, air yang mengandung nanobubbles memiliki ketahanan panas lebih baik,” ucap Try melalui keterangan tertulis.
Dia pun mengharapkan penggunaan gelembung nano ini dapat meminimalisasi risiko kecelakaan reaktor nuklir sehingga tingkat keamanannya menjadi lebih baik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.