Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Lulus SBMPTN, Bagaimana Cara Mencari Kampus Idaman?

Kompas.com - 15/07/2019, 20:04 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Pengumuman hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019 telah dilakukan pada Selasa (9/7/2019) pukul 15.00 WIB melalui laman resmi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). 

Sebanyak 714.652 peserta yang tercatat mendaftar pada SBMPTN tahun ini, dan hasilnya 168.742 peserta atau hanya sekitar 23 persen dari jumlah pendaftar yang dinyatakan lulus seleksi pada 85 perguruan tinggi negeri ( PTN) se-Indonesia.

Sisanya sebanyak 77 persen peserta yang tidak lulus seleksi itu tentunya harus siap mencari tempat kuliah lain, baik di perguruan tinggi negeri melalui jalur mandiri maupun di perguruan tinggi swasta.

Lokasinya pun ada yang tetap di kota tempat tinggalnya selama ini, tetapi ada juga yang di kota lain. Sebelum kita memutuskan kampus yang dipilih adalah berkualitas, sebaiknya mengetahui terlebih dahulu beberapa kiat berikut ini:

1. Pilih jurusan

Pemilihan jurusan di bangku kuliah. Hal ini wajar menjadi pertimbangan penting karena menentukan masa depan.

Baca juga: 3 Tips Jitu Pilih Kampus dan Prodi, Disertai Link untuk Mengecek

 

Pengaruh paling besar biasa datang dari orangtua, teman, dan kerabat keluarga. Sebelum memilih jurusan, salah satu hal patut dipikirkan adalah jurusan mempunyai prospek pekerjaan luas. 

Akan tetapi, tidak perlu ikut-ikutan orang lain dengan memilih jurusan yang banyak peminatnya, padahal tidak sesuai minat dan kemampuan.

Bagaimanapun juga, nantinya kita sendiri yang akan menjalani kuliah itu. Maka tentukan pilihan sesuai kekurangan dan kelebihan diri sendiri. Usahakan jurusan itu merupakan jurusan dengan lulusan yang banyak dicari di dunia kerja profesional.

Alasan memilih jurusan sesuai minat dan kemampuan supaya kita bersemangat menjalani hingga nanti berpengaruh pada hasil kuliah dan kualitas pekerjaan di kemudian hari.

2. Mencari informasi

Sebelum menentukan pilihan jurusan di suatu kampus, cari tahu informasi sebanyak-banyaknya tentang fasilitas tersedia, misalnya ruang perkuliahan, sarana dan prasarana, serta lingkungan sekitar.

Tidak bisa dimungkiri bahwa biasanya kampus berkualitas memiliki fasilitas memadai dan dosen pengajar mumpuni. Tentunya hal itu berpengaruh pada biaya kuliah di awal masuk dan yang dibayar setiap semester.

Salah satu kelebihan bisa kuliah dan lulus dari kampus berkualitas akan cenderung mudah dalam mencari pekerjaan, meskipun itu bukan jaminan.

3. Sesuaikan kemampuan

Jika kita berencana masuk ke salah satu kampus terbaik, baik negeri maupun swasta, siapkan diri sebaik-baiknya karena persaingan di luar sana berlangsung sangat ketat. Banyak orang juga mengincar jurusan yang sama dengan pilihan kita.

Oleh karenya, persiapkanlah diri sedini mungkin dengan usaha lebih maksimal. Ada baiknya juga mencari informasi dari teman atau kerabat keluarga yang pernah kuliah di kampus tujuan supaya persiapan kita lebih efektif.

Persiapan itu antara lain dokumen pendaftaran dan latihan menjelang ujian seleksi masuk. Cara umum yang biasa ditempuh calon mahasiswa yaitu mengikuti bimbingan belajar di suatu lembaga pendidikan.

4. Buat peta persaingan

Banyak calon mahasiswa belum tahu faktor utama dalam persaingan masuk ke suatu jurusan di kampus tertentu yaitu berdasarkan rasio antara peminat dan daya tampung atau jumlah kursi tersedia.

Jadi boleh saja suatu kampus mempunyai passing grade tinggi, nilai akreditasi bagus, atau bahkan bergengsi. Namun, diterima atau tidaknya seseorang ke kampus pilihannya tergantung persaingan ke kampus tersebut.

Untuk itu, carilah informasi valid mengenai kampus favorit yang dituju sehingga kesempatan diterima di kampus itu semakin besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com