Bahkan, kampus-kampus bergengsi dalam jajaran universitas Ivy League di Amerika Serikat, menanyakan kepada calon mahasiswa apakah mereka akan menunda atau mengambil gap year.
Melansir Business Insider, siswa yang mengambil gap year akan menjadi lebih dewasa, lebih fokus, dan lebih sadar akan apa yang ingin mereka lakukan saat di perguruan tinggi.
Hal ini diungkapkan oleh mantan ketua penerimaan di Middlebury College dan mantan pejabat penerimaan senior di Harvard, Robert Clagett.
Menurut data, di Middlebury, peneliti menemukan bahwa siswa yang mengambil gap year menunjukkan "pola yang jelas" untuk mencapai nilai yang lebih tinggi.
Menemukan minat
Sering kali setelah menyelesaikan pendidikan di SMA, banyak pelajar yang kebingungan, khususnya dalam menentukan perguruan tinggi dan program studi yang sesuai.
Oleh karena itu, gap year juga memungkinkan siswa terbebas oleh tugas dan tekanan ujian dalam tenggat waktu.
Selama masa ini, mereka dapat mencari tahu apa yang menjadi minatnya selama ini.
Apalagi, mengambil jeda dapat meningkatkan peluang siswa untuk mendapatkan hasil yang lebih baik saat penerimaan mahasiswa baru tahun depan.
Bagi beberapa orang, mengisi waktu jeda adalah dengan mencari pekerjaan.
Hal ini selain menambah pengalaman dan wawasan di dunia kerja, juga mampu menjalin pertemanan baru.
Selain itu, ada pula yang mengambil jeda dengan menghabiskan waktu untuk menjadi relawan dalam berbagai kegiatan sosial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.