Inovasi Kelas, Siswa Belajar IPA lewat Popok dan Bungkus Bekas Jajanan

Kompas.com - 24/07/2019, 18:49 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Di akhir pembelajaran, Ema memberikan kesempatan setiap kelompok mempresentasikan hasil temuannya, “Pembelajaran ditutup dengan kesimpulan dari materi yang diajarkan,” jelasnya.

3. Pemanfaatan kertas bekas di kelas

Sebagai sekolah mitra Tanoto Foundation, SDN 131/IV Kota Jambi juga mengadakan pembelajaran dengan memanfaatkan kertas bekas tidak terpakai yang banyak ditemukan di ruang kantor.

“Banyak kertas tidak dipakai, lembar sebaliknya bisa digunakan untuk membuat post-it, menempel hasil karya anak, dan lainnya,” ujar Ibu Guru Nurfaidah.

Nur selalu menggunakan media-media yang ada di sekitar sekolah untuk menjadi media maupun alat pembelajaran. Selain memanfaatkan barang yang ada, juga mampu menekan biaya pengeluaran sekolah. “Yang pasti lebih irit bahkan gratis,” ungkapnya sambil tertawa.

Hal yang sama juga dilakukan SMPN 21 Batang Hari, di mana Rahmiyati, guru pengajar sekolah yang juga fasilitator daerah Tanoto Foundation mendorong siswa membuat pot bunga dari botol – botol bekas sebagai materi kerajinan siswa. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau