Agar hal itu tak terjadi, Novis menganjurkan agar calon mahasiswa dapat mempertimbangkan dengan matang sebelum memilih masuk program itu.
Sayangnya, niat atau komitmen memang agak susah dibangun, utamanya pada lingkungan pendidikan Indonesia. Sebab, citra akan program kelas karyawan kadung dianggap sebagai program mudah.
“Image-nya program kelas (karyawan) itu mudah. Gampang untuk dapat ijazah. Jadi tidak perlu komitmen. Ini yang salah,” sambung Head of Marketing & Communications HarukaEdu Zaneti Sugiharti pada kesempatan sama.
Ia sendiri menyayangkan, banyak orang terpapar informasi salah akan hal itu. Nah, saat kuliah, orang-orang itu akan cenderung menggampangkan. Akhirnya, kuliah justru tak selesai sedangkan sudah ada uang yang mereka bayarkan.
“Jangan terjebak dengan image itu. Komitmen jadi tantangan bagi orang yang memilih kuliah kelas karyawan,” ucapnya.
Agar tak mengalami ha itu, Novis menambahkan, calon mahasiswa juga perlu mencari kampus yang tepat. Pilih kriteria kampus yang cocok dengan prioritas dan kebutuhan mereka.
“Pilih kampus yang tepat,” tambah Novis.
Orang yang sudah kerja lalu mau lanjut kuliah biasanya pikirannya ambil program tersebut untuk meningkatkan kemampuannya dalam dunia kerja atau untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Maka, carilah yang memang dapat memenuhi kebutuhan itu agar termotivasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.