Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra Wacana Rektor Asing Pimpin PTN...

Kompas.com - 02/08/2019, 13:48 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Hal ini sebagaimana disampaikan Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Adita Irawati, Kamis (1/8/2019).

Adita mengatakan, terkait wacana Menristek itu, Presiden menekankan pada peningkatan daya saing PTN.

"Presiden berharap perguruan tinggi nasional punya daya saing yang lebih tinggi. Rektor asing ini salah satu upayanya disamping pembenahan yang lain," kata Adita.

Saat ini, Kemenristek Dikti tengah melakukan kajian atas wacana yang digulirkannya termasuk jika melakukan perbaikan sejumlah regulasi terkait.

Baca juga: Soal Rencana Rektor Asing Pimpin PTN, Ini Harapan Jokowi

Sementara itu,Kepala Kantor Staf Presiden Moeldokko meminta masyarakat untuk melihat wacana ini dari sudut pandang yang utuh, tidak hanya melihat dari sisi buruk saja.

"Jadi saya mohon jangan dilihat dari sisi yang sempit ya. Tapi dari sisi global kompetisinya ini. Presiden sesungguhnya dalam niat baiknya ingin membawa orang Indonesia berkompetisi, poinnya di situ," ujar Moeldoko, Kamis (1/8/2019).

Moeldoko mengatakan, Presiden menginginkan peningkatan indeks kualitas lembaga pendidikan tinggi Tanah Air dengan pelibatan rektor asing.

Baca juga: Moeldoko: Soal Rektor Asing Jangan Dilihat secara Sempit, Niat Presiden Baik

Kebijakan mengada-ada

Sementara itu, praktisi pendidikan Itje Chodidjah menilai, kebijakan mendatangkan rektor asing untuk memimpin PTN adalah kebijakan yang mengada-ada.

Menurut dia, tak ada korelasi langsung antara peningkatan ranking perguruan tinggi dengan rektor yang berasal dari WNA.

“Mau rektor terbaik di dunia ini ditaruh di kampus itu, tidak akan menaikkan ranking apabila anak-anaknya memang tidak memenuhi persyaratan penilaian.” ujar Itje.

Terlepas dari rektor asing, Itje melihat masalah utama masih tertinggalnya pendidikan di Indonesia karena rendahnya tingkat literasi para pelajar atau mahasiswa dibandingkan dengan negara lain.

Baca juga: Impor Rektor Asing, Efektif kah Tingkatkan Ranking PTN?

Selain itu, banyak hal yang menjadi faktor penilaian lembaga perangking untuk menjadikan suatu perguruan tinggi di posisi tinggi.

Sehingga tidak bisa hanya dipatok pada kualitas rektor semata.

“Saya yakin penilaian utama adalah pengelolaan universitas, inovasi yang dilakukan universitas, dan bagaimana universitas membantu mahasiswanya untuk siap diluncurkan ke dunia real, dunia kerja,” papar dia.

Terkait peningkatan mutu, Itje menyebut diperlukan ahli dalam negeri yang memang sudah paham seluk-beluk permasalahan pendidikan di Indonesia, bukan sekadar mendatangkan praktisi asing untuk menjabat sebagai pucuk tertinggi sebuah PTN.

(Sumber: Kompas.com/Ihsanuddin, Rakhmat Nur Hakim, Ambaranie Nadia Kemala M)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com