Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2019, 07:56 WIB

KOMPAS.com – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir menyatakan, pihaknya akan mempertimbangkan faktor jaringan dan rekam jejak calon rektor asing yang akan memimpin suatu perguruan tinggi di Indonesia.

Faktor itu dinilai penting dalam proses rekrutmen rektor dari luar negeri untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi tersebut.

“Kalau mereka ingin jadi rektor dari negara-negara asing, paling tidak harus kita perhatikan dia punya network (jaringan) atau track record (rekam jejak). Kami nanti akan lakukan global bidding (penawaran global),” ujar Nasir, seperti diwartakan Antara, Jumat (2/8/2019).

Syarat rektor asing

Dia melanjutkan, ada beberapa hal yang akan dilihat dari seorang calon rektor asing. Hal pertama yaitu jaringan yang dimiliki, dan kedua adalah pengalaman dalam mengelola perguruan tinggi.

Pengalaman itu akan menentukan kemampuannya dalam meningkatkan peringkat suatu perguruan tinggi menjadi lebih baik.

Baca juga: Rencana Rektor Asing di Indonesia, Begini Tanggapan Akademisi

Ketiga, tambah Nasir, calon rektor asing juga harus menunjukkan rekam jejaknya dalam meningkatkan performa perguruan tinggi, terutama dalam meningkatkan hasil riset dan inovasi untuk menjawab kebutuhan pasar.

“Bagaimana bisa men-generate (membangkitkan) perguruan tinggi itu akan menjadi lebih baik dari masalah hasil inovasi, risetnya, menghasilkan pendapatan pada perguruan tinggi supaya bisa mendanai riset yang ada di perguruan tinggi. Kerja sama mereka itu seberapa jauh yang mereka lakukan, ini adalah di antaranya yang nanti akan kami lakukan persyaratan-persyaratan pada calon rekotor asing,” paparnya.

Nasir mengungkapkan, nantinya penawaran posisi calon rektor untuk perguruan tinggi di Indonesia kepada para calon dari luar negeri akan dilaksanakan secara terbuka sehingga bisa menjaring peserta dengan kualitas yang bagus dan mendapatkan hasil terbaik.

Menurut dia, tidak semua perguruan tinggi yang akan dipimpin oleh rektor asing. Pihaknya berharap dua sampai lima perguruan tinggi di Indonesia ditargetkan akan dipimpin oleh rektor asing pada 2024.

Tidak semua PTN

“Dari 4.700 perguruan tinggi di Indonesia, kalau hanya ambil dua atau lima perguruan tinggi kita hadapkan pada dunia bagaimana, apakah kita bisa atau tidak?” imbuhnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+