Pribadi School, Sinergi Sekolah dan Orangtua Jadi Kunci Prestasi Siswa

Kompas.com - 06/08/2019, 21:34 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

"Kami percaya proses pembelajaran menjadi kunci yang membesarkan siswa apapun intake atau potensi awal siswa yang beragam. Tidak harus sains, siswa memiliki banyak chanel untuk mengembangkan minat dan bakat misal seni," ujar Awan guru pendamping siswa olimpiade.

Melalui kurikulum Cambridge berbasis project siswa didorong untuk mencapai tingkat pembelajaran tertinggi. "Siswa bukan hanya bisa mengingat tapi juga memahami, implementasi kemudian mampu mengevaluasi dan mampu menciptakan sesuatu atau creating," jelas Awan.

Implementasi di kelas dilakukan dengan melakukan pemetaan pada siswa di kelas untuk kemudian siswa dikelompokan dalam grup yang merata dari sisi kemampuan. "Harapannya, siswa yang lebih dulu paham dapat membantu temannya. Sebaliknya, siswa yang belum jelas tidak malu bertanya kepada temannya," ujar Awan.

"Di kelas kita mencoba pembelajaran anak sampai pada kemampuan akhir yakni mencipta. Misal tahapan mulai menjelaskan, kemudian membuat mind map, penggunaan flash card, hingga evaluasi hingga memahami dan mencari solusi masalah yang terjadi dalam masyarakat," tambahnya.

Filosofi Ki Hadjar Dewantara

Penguatan kompetensi guru menjadi hal yang penting dalam proses pembelajaran di Pribadi School. "Jadi assesment (penilaian) tidak hanya dilakukan terhadap siswa. Guru pun secara rutin dilakukan evaluasi sehingga kita tahu apa yang perlu ditingkatkan dari setiap guru," ujar Kanibek.

Ia menjelaskan guru secara rutin mendapatkan pelatihan, baik melalui sharing antar guru yang dilakukan secara rutin di sekolah maupun mengikuti berbagai workshop di luar sekolah.

"Guru saat ini tidak lagi menjadi sumber pengetahuan siswa, sehingga guru perlu meningkatkan diri agar mampu menjadi motivator dan inspirasi bagi siswa dalam pembelajaran di kelas," ujar Hidayat.

Ia menambahkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara di mana guru menjadi teladan, pendamping dan juga pemberi inspirasi/pendorong diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0.

"Dengan kompetensi guru yang inovatif dalam pembelajaran dan juga peran aktif orangtua dalam proses pendidikan anak, diharapkan kita dapat lulusan-lulusan dengan kemampuan berpikir kritis, kreatif, mampu berkomunikasi dan berkolaborasi dengan karakter yang baik," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau