KOMPAS.com - Tanggal 14 Agustus 1961 dilakukan Pelantikan Mapinas (Majlis Pimpinan Nasional) Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, dilanjutkan penganugerahan Panji-panji Kepramukaan dan defile Pramuka untuk memperkenalkan Pramuka kepada masyarakat yang diikuti oleh sekitar 10.000 Pramuka.
Peristiwa ini kemudian disebut sebagai Hari Pramuka yang diperingati hingga sekarang.
Pramuka sendiri merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, memiliki arti Jiwa Muda yang Suka Berkarya dan pertama kali dikenalkan zaman pemerintah Belanda tahun 1923.
Saat ini Pramuka menjadi salah satu kegiatan ekstrakurikuler wajib di hampir semua satuan pendidikan yang dimulai dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.
Baca juga: Hari Pramuka, Ini 7 Alasan Cocok Banget untuk Milenial
Kegiatan Pramuka memiliki banyak sekali manfaat dan masih sangat relevan dalam pembentukan karakter, termasuk generasi milenial saat ini.
Meski tidak pernah mengikuti sebelumnya, hampir semua dari kita mengenal dan tahu tentang "tepuk pramuka".
Tepuk berirama sebanyak 13 kali ini (silahkan hitung sendiri bila tidak percaya:)) ternyata memiliki makna mendalam.
Dikutip dari ensklopediapramuka.com, jumlah 13 tepukan dalam tepuk pramuka melambangkan jumlah janji setia dalam pramuka yakni; Tri Satya (3) dan Dasa Dharma (10).
Tri Satya merupakan sumpah diucapkan peserta Pramuka, baik tingkat Siaga, Penggalang, Penegak maupun Pandega. Sedangkan Dasa Dharma menjadi pedoman bagi anggota pramuka dalam berperilaku sehari hari.
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuaan Republik Indonesia.
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
3. menepati Dasa Dharma.
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia