Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Berprestasi di Ajang Peneliti Muda Dunia, Cucu Gus Dur Raih Perak

Kompas.com - 27/08/2019, 07:15 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Hal ini nampak dari akun Instagram resmi Yenny Wahid @yennywahid yang memberikan ucapan selamat kepada Shabrina Arinka. "Congrats Dearest Arinka @constetallation @shabrinaarinka for your achievement. So proud of you, kiddo!" ujarnya.

Arinka dan temannya dari Tumbuh High School Yogyakarta, Maria Angelita meraih medali perak bidang sosiologi lewat penelitian berjudul "Fake News And Election: Through The Lens of Millennials And Gen Z" .

Penelitian ini membahas bagaimana generasi Milenial dan Gen Z melihat hubungan antara kabar bohong dan pemilu.

"Sebuah pencapaian yang luar biasa bagi Indonesia, mengingat separuh dari juara di atas masih duduk di bangku SMP, dan lomba tidak membedakan siswa SMP atau SMA," ujar Monika Raharti, Direktur Center for Young Scientists melalui rilis resminya.

Kemenangan ini, jelas Monika Rahati, menunjukan budaya penelitian di Indonesia telah tumbuh dan berkembang, bahkan mulai dari jenjang pendidikan SMP.

Peran penting guru pendamping

"(Ini) sebuah pertanda bahwa penelitian di bidang sosial sudah merasuk ke jenjang SMP, dan bahkan sudah mulai menjadi bagian dari kurikulum di berbagai sekolah. Tim Indonesia dibentuk dari seleksi berjenjang Lomba Peneliti Belia Sosial di berbagai provinsi, yang berlanjut ke lomba tingkat nasional," ujarnya.

Kepada Kompas.com (27/8/2019) Monika Raharti menyampaikan prestasi siswa telah sesuai dengan prediksi Tim Pembina karena pihaknya telah memiliki pengalaman lomba tahun-tahun sebelumnya.

"Potensi siswa kita sangat besar dalam lomba riset, mengingat potensi bahan riset yg luas di Indonesia. Hanya sayang, seringkali guru tidak cukup kompetensinya dalam membimbing riset siswa, sehingga begitu ada guru yang kompeten maka siswa-siswanya mencetak prestasi biasanya," jelas Monika.

Monika juga berharap kemenangan ini dapat memicu semangat siswa Indonesia untuk terjun ke dalam dunia penelitian, dan mendorong guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam membimbing siswa.

"Saya berharap semakin banyak siswa yang mampu berpikir kritis dan memiliki sikap ilmiah sebagai bekal studi lanjutnya di perguruan tinggi," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com