KILAS

Anak Usia Dini Dilatih Berpikir Kritis, Apa Bisa?

Kompas.com - 28/08/2019, 18:29 WIB
Kurniasih Budi,
M Latief

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com
- Perubahan gaya hidup dan teknologi informasi mendorong lembaga pendidikan juga berubah mengikuti perkembangan zaman.

Mau tak mau, perkembangan zaman mendorong Kepala Sekolah dan Guru Taman Kanak-kanak (TK) di kawasan Gunung Putri, Bogor, yakni TK Kristen Penabur Kota Wisata berinovasi dalam menyusun program dan strategi.

Kepala Sekolah TK Penabur, Sri Lestasi mengatakan, inovasi dalam pembelajaran dibutuhkan agar sekolah mampu menyiapkan peserta didik yang memiliki karakter dan semangat belajar yang tinggi, keterampilan memecahkan masalah secara inovatif, dan berwawasan pengetahuan luas.

"Inovasi pembelajaran yang dilakukan yakni proses pendidikan yang bermakna, menarik dan menyenangkan sebagai upaya menyiapkan generasi masa depan abad 21," ujarnya kepada Kompas.com usai Malam Penganugerahan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi 2019 di Grand Sahid Jaya Hotel, Jumat (16/8/2019) lalu.

Sayangnya, tidak semua guru memiliki kompetensi yang sama dalam menyiapkan peserta didik dengan berbagai metode pembelajaran abad-21. Di sisi lain, belum semua orangtua memahami program pembelajaran yang dilakukan di sekolah.

Berpijak pada kenyataan itu, kepala sekolah harus berupaya meningkatkan kompetensi guru melalui berbagai program pembinaan dan pendampingan pembelajaran. Upaya itu terkait dengan kondisi peserta didik yang masih sangat bergantung pada orangtua di rumah dan guru di sekolah.

Strategi 3D’sE

Guna mendukung proses pembelajaran, Sri Lestari menyelenggarakan program pendampingan bagi para guru dalam membangun pembelajaran yang kreatif dan inovatif melalui Strategi 3D'sE, yakni Discover, Design, Do, Evaluate.

Strategi 3D'sE dibuat untuk meningkatkan kompetensi guru dalam membangun pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

Sebelum tahun ajaran baru 2018-2019 dimulai, sosialisasi sudah dilakukan. Sejumlah guru diikutsertakan dalam studi banding dan pelatihan program pembelajaran abad 21.

Lantas, Sri sebagai kepala sekolah memberikan panduan pelaksanaan pembelajaran 3D'sE yaitu pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Dalam penerapan strategi itu, imbuh dia, guru berperan sebagai fasilitator dan motivator dalam pembelajaran.

Kepala Sekolah TK Kristen Penabur, Sri Lestari, menerima penghargaan dari anggota DPR RI, Guruh Soekarno Putra, pada Malam Penganugerahan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi di Grand Sahid Jaya Hotel, Jumat (16/8/2019).KOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI Kepala Sekolah TK Kristen Penabur, Sri Lestari, menerima penghargaan dari anggota DPR RI, Guruh Soekarno Putra, pada Malam Penganugerahan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi di Grand Sahid Jaya Hotel, Jumat (16/8/2019).
Kepala sekolah juga wajib membimbing para guru dan memberi contoh cara mengajar dengan Strategi 3D'sE.

Setelah guru merasa jelas, maka guru menyampaikan strategi pembelajaran tersebut kepada orangtua peserta didik. Penjelasan Strategi 3D’sE disampaikan saat pertemuan dengan orangtua pada awal tahun pelajaran.

“Strategi 3D'sE merupakan strategi pembelajaran dengan menggunakan tahapan belajar yaitu Discover, Design, Do, Evaluate,” ujarnya.

Discover

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau