Rhenald Kasali: Sekolah Harus Membuat Siswa "Happy" dan "Enjoy"

Kompas.com - 04/09/2019, 16:51 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Akademisi dan Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Rhenald Kasali mengatakan pendidikan harus menjadi dunia yang menyenangkan bagi anak-anak.

Dengan begitu, mereka akan senang untuk datang ke sekolah dan menikmati kegiatan belajar mengajar, termasuk menerima materi pelajaran yang dibimbing oleh guru.

Sekolah harus menjadi tempat yang menyenangkan sehingga siswa datang ke sekolah bisa happy dan enjoy,” ucap Rhenald Kasali dalam simposium internasional tentang pendidikan di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Selasa (3/9/2019).

Tentunya tidak mudah untuk membuat semua siswa bisa mengikuti aktivitas belajar di sekolah dengan baik. Sebab, setiap siswa memiliki masalah masing-masing yang berhubungan dengan belajar.

Teknologi memecah masalah pendidikan

Jika ada siswa yang mengalami masalah tersebut, maka para guru dan orang tua siswa harus segera memberi perhatian untuk mendapatkan solusi.

Apabila penanganan secara humanis sudah dilakukan, tetapi masalah belum selesai, kita bisa memanfaatkan teknologi untuk membantu. Teknologi yang paling mudah dan sering digunakan yaitu telepon seluler (ponsel).

Baca juga: Penuh Haru, Kisah Ibu Dampingi Anak Berkebutuhan Khusus Jadi Lulusan Termuda UNY

Banyak hal yang bisa dibantu dengan menggunakan ponsel, misalnya dalam proses belajar dan pengumpulan dana untuk bantuan pendidikan. Namun, harus diingat bahwa pemakaian ponsel tidak boleh berlebihan karena akan mengakibatkan ketergantungan.

“Kita bisa gunakan teknologi dalam memecahkan masalah dalam pendidikan, tapi harus secara bijaksana, karena teknologi bisa membuat anak-anak kecanduan,” imbuh Rhenald.

Maka dari itu, semua orang yang terlibat dalam dunia pendidikan harus saling mengingatkan agar siswa tidak hanya belajar terus-menerus, tetapi juga perlu bemain. Dengan demikian, siswa memiliki kehidupan yang menyenangkan, seimbang, dan tidak membosankan.

“Seimbangkan antara kehidupan yang serius dan bermain. Menjadi manusia sempurna, yang bisa serius, tapi juga bisa fun,” ujar pendiri Rumah Perubahan itu.

Menyiapkan diri dengan inovasi

Menurut dia, kehidupan menyenangkan tidak cukup hanya dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga harus ada dasarnya.

Rhenald menjelaskan, ada enam dasar yang bisa digunakan, yaitu:

- kecerdasan dan kesehatan

- peraturan pada diri sendiri

- sikap, isyarat, dan motorik

- pandangan perspektif

- pemikiran kritis

- keterampilan hidup, lompatan, dan tantangan

Selain keenam dasar itu, tambahnya, para siswa juga harus menyiapkan diri dengan melakukan inovasi supaya setelah nantinya lulus sekolah dan masuk dunia kerja, mereka bisa beradaptasi dengan pekerjaan-pekerjaan baru pada masa mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Uti Nilam, Lulusan Kedokteran yang Jadi Medical Illustrator Pertama di Indonesia

Uti Nilam, Lulusan Kedokteran yang Jadi Medical Illustrator Pertama di Indonesia

Edu
Mendikdasmen Bakal Beri Beasiswa buat Guru yang Belum S1 dan S4

Mendikdasmen Bakal Beri Beasiswa buat Guru yang Belum S1 dan S4

Edu
Soal Kasus Kekerasan Terhadap Guru, Komisi X DPR Sebut Pentingnya Peran Orangtua

Soal Kasus Kekerasan Terhadap Guru, Komisi X DPR Sebut Pentingnya Peran Orangtua

Edu
Sosok Fauzul Azhim, Pelajar Indonesia Terpilih Jadi Presiden Pemuda Asia Tenggara

Sosok Fauzul Azhim, Pelajar Indonesia Terpilih Jadi Presiden Pemuda Asia Tenggara

Edu
Syarat dan Cara Daftar Petugas Haji 2025, Lulusan S1 Bisa Daftar

Syarat dan Cara Daftar Petugas Haji 2025, Lulusan S1 Bisa Daftar

Edu
20 Universitas Swasta Terbaik di Surabaya Versi EduRank, Referensi Kuliah Tahun Depan

20 Universitas Swasta Terbaik di Surabaya Versi EduRank, Referensi Kuliah Tahun Depan

Edu
Persiapan Wajib Belajar 13 Tahun, Mendikdasmen Kunjungi TK di Palembang

Persiapan Wajib Belajar 13 Tahun, Mendikdasmen Kunjungi TK di Palembang

Edu
3 Alumni Undip yang Jadi Menteri-Wamen Presiden Prabowo, Cek Pilihan Jurusannya

3 Alumni Undip yang Jadi Menteri-Wamen Presiden Prabowo, Cek Pilihan Jurusannya

Edu
Sosok Ifiana Anak TKI Penghafal Al-Qur'an yang Meninggal Jelang Wisuda di Unesa

Sosok Ifiana Anak TKI Penghafal Al-Qur'an yang Meninggal Jelang Wisuda di Unesa

Edu
IT Telkom Purwokerto Bertransformasi Jadi Telkom University Purwokerto

IT Telkom Purwokerto Bertransformasi Jadi Telkom University Purwokerto

Edu
Tak Bisa 'Download' Sertifikat SKD CPNS 2024? Ini Alasannya

Tak Bisa "Download" Sertifikat SKD CPNS 2024? Ini Alasannya

Edu
Kisah Adik Wakili Wisuda Kakak yang Meninggal, Jadi Penghafal Al Quran Semasa Hidup

Kisah Adik Wakili Wisuda Kakak yang Meninggal, Jadi Penghafal Al Quran Semasa Hidup

Edu
Rakernas Pelita 2024: Optimalisasi Pendidikan Vokasi untuk Indonesia Emas 2025

Rakernas Pelita 2024: Optimalisasi Pendidikan Vokasi untuk Indonesia Emas 2025

Edu
Luncurkan Buku Karya Siswa, SD Ekayana Ehipassiko BSD Perkuat Pendidikan Karakter lewat Literasi

Luncurkan Buku Karya Siswa, SD Ekayana Ehipassiko BSD Perkuat Pendidikan Karakter lewat Literasi

Edu
Apa Itu PKWT dan PKWTT? 'Fresh Graduate' Cek Penjelasannya

Apa Itu PKWT dan PKWTT? "Fresh Graduate" Cek Penjelasannya

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau