Bukan Basa-basi, Perkuat Pendidikan Karakter Lewat Jalur Seni Budaya

Kompas.com - 21/09/2019, 09:08 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

“Pengembangan seni budaya pada anak merupakan pendidikan karakter yang paling nyata,” ujar Suharno, Jumat (19/9/2019).

Sekolah basis Penguatan Pendidikan Karakter

Sebelumnya, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid menjelaskan, saat ini 208.000 sekolah menerapkan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), dilansir Kompas.com (14/3/2019).

Dalam Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 diterangkan, PPK merupakan gerakan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga.

Hilmar menegaskan, PPK sekaligus upaya untuk menyiapkan generasi muda menghadapi Revolusi Industri 4.0.

Pemerintahan Presiden Joko Widodo berharap Indonesia ikut memimpin revolusi itu.

"Syarat dasar kita untuk ikut terlibat kalau bisa memimpin Revolusi Industri 4.0 adalah mengatasi inferiority (rasa rendah diri)," ujar Hilmar.

Dengan adanya PPK, siswa bukan hanya mengejar nilai akademis, melainkan juga pendidikan yang berkaitan dengan olah hati, olah pikir, olah rasa, dan olah raga.

Sebagai informasi, wayang bersama keris dan batik telah ditetapkan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan budaya tak benda Indonesia, pada 2010 lalu, dilansir Kompas.com (5/2/2010).

Ketiganya dikategorikan warisan budaya tak benda atau intangibel meski berupa benda. Pasalnya, cerita-cerita, nilai-nilai filosofis dan sisi humanis yang terkandung dalam wayang, batik, dan keris merupakan warisan budaya yang patut dilestarikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau