Biasakan melatih anak untuk mencurahkan isi hatinya kepada orang yang tepat, bukan di dunia maya. Seharusnya orang tualah yang menjadi orang terdekat bagi anak.
Baca juga: Hai Orangtua Kurangi Menuntut, Banyaklah Mencintai...
Namun, kenyataannya saat ini banyak peran orang tua yang digantikan oleh asisten rumah tangga. Maka dari itu, tugas kita sebagai orang tua mengembalikan peran kita sebagai ”orang kepercayaan” anak.
Mulailah membicarakan suatu hal secara pribadi dan intensif. Pembicaraan bisa diawali dengan menjadi pendengar yang baik, tahan diri untuk menggurui, dan posisikan diri kita seperti saat berada dalam usianya.
Tarik perhatiannya agar bisa memercayai orang tua sepenuhnya sehingga mereka tidak tertarik lagi melakukan curhat di medsos.
Hal itu berarti meningkatkan interaksi dengan dunia nyata. Hal ini bukan hanya berlaku untuk anak, melainkan juga orang tua. Cobalah membuat jadwal yang jelas dan ketat dalam mengakses internet.
Usahakan lebih sering melakukan sharing activity bersama keluarga, baik di rumah maupun di luar rumah. Lakukan aktivitas bersama yang melibatkan anak dengan dunia nyata, misalnya membersihkan rumah, memasak, menonton film, beribadah, mengikuti car free day, berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat, dan terlibat dalam acara komunitas bersama keluarga.
Aktivitas itu bisa memberikan ruang eksistensi dan aktualisasi diri bagi anak sehingga tidak memerlukan medsos untuk wadah eksistensi dan mendapatkan pengakuan. Berikan perhatian kepada anak sesuai kebutuhannya sehingga dia tidak perlu mencari perhatian di dunia maya.
Perbanyak waktunya untuk mengisi dan mengonsumsi konten-konten yang bermanfaat. Harus diakui bahwa perubahan zaman tidak bisa ditolak atau dihindari.
Namun, kita bisa menghadapinya dengan melakukan cara sesuai perkembangan zaman agar bisa memberi dampak positif dan mengantisipasi dampak negatifnya terhadap anak.
Anak-anak harus didampingi dan dibimbing dalam menggunakan medsos. Usahakan mereka hanya mengonsumsi dan memproduksi konten yang bermanfaat.
Kita tidak bisa menghindari era digital. Saat ini anak-anak dan remaja hidup dalam dua dunia, yaitu di dunia nyata dan dunia maya.
Sayangnya, dunia maya lebih menggiurkan di mata mereka. Mereka sering berperilaku sedemikian rupa demi mendapatkan perhatian di dunia maya.
Jika hal itu dibiarkan terus, anak-anak dan remaja akan kehilangan jati diri mereka demi memuaskan keinginan dunia maya.
Nah, sebagai orangtua, kita memiliki hak sepenuhnya untuk memutus keberlangsungan generasi topeng mulai dari unit terkecil, yaitu keluarga.
Kembalikan konsep diri anak dan remaja kita agar mereka tetap percaya diri dan menjadi diri sendiri sehingga mereka akan tumbuh menjadi generasi pembangun bangsa yang berkarakter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.