Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mahendra K Datu
Pekerja corporate research

Pekerja corporate research. Aktivitas penelitiannya mencakup Asia Tenggara. Sejak kembali ke tanah air pada 2003 setelah 10 tahun meninggalkan Indonesia, Mahendra mulai menekuni training korporat untuk bidang Sales, Marketing, Communication, Strategic Management, Competititve Inteligent, dan Negotiation, serta Personal Development.

The Dangerous Mind", Metodologi Mengajar dan Membangun Nalar Pendidikan Kita

Kompas.com - 14/10/2019, 17:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kampus-kampus ‘Ivy League’ – sebutan untuk delapan kampus papan atas di pantai Timur Amerika (Harvard, Yale, Columbia, Princeton, Cornell dan lainnya) pun sudah memasuki era ini, bukan karena mereka takut kehilangan intake – calon mahasiswa yang mendaftar – namun lebih daripada itu, mereka ingin mendorong anak-anak muda hingga para profesional muda untuk upgrade kompetensi mereka agar tetap kompetitif di industri manapun.

Caranya? Online learning, online certification, online case studies (real cases), dan lainnya. Inilah online bootcamp seperti yang saya ceritakan terjadi di Ambarawa dan Muntilan dua atau tiga dasawarsa lalu.

Interaksi, bukan menguliahi.

“Sometimes it gets a lot of wrong answers to get to the right one.” – LouAnne Johnson

Terkadang kita mendapatkan banyak jawaban yang salah hanya untuk mendapatkan satu saja jawaban yang benar.

Beberapa kolega saya sesama praktisi yang kebetulan juga mengajar di beberapa graduate business school mengeluhkan hal yang sama: apakah buku pegangan pengajaran yang kita pakai salah? Apakah studi kasus yang diwajibkan sudah kadaluwarsa? Apakah para mahasiswa kita sudah kehilangan selera dengan suasana kelas yang begini-begini saja?

Jujur saja, saya mengeluhkan hal-hal yang sama.

Tapi saya tak henti bereksperimen. Kelas tak boleh lagi hanya mengakomodasi seorang bintang berdiri di panggung. Saya membayangkan hubungan dosen dan mahasiswanya di kelas seperti dua pemain pingpong.

Ada interaksi, dan kedua belah pihak sama-sama tak ingin gagal mengembalikan bola. Dinamikanya ada di situ. Mahasiswa dan dosen sama-sama belajar, bukan soal mata ajarnya, tapi soal bagaimana dinamika dunia disikapi melalui mata ajar tersebut.

Saat ini kita sepakat bahwa metodologi pengajaran menjadi biang yang paling urgen diubah, disesuaikan dengan jaman, dengan kebutuhan industri. Era kuliah sudah hampir terbenam.

Mentari ‘ilmu’ seperti apa yang akan terbit di pagi berikutnya, itu tergantung apa yang sudah, sedang atau akan kita lakukan.

“We’ve got the right answer. Let’s do it, or else..."

Semper Fi!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+