Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia Para Jawara "IdeaNation 2019", dari Kampus Mana Saja?

Kompas.com - 13/11/2019, 18:49 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Sebanyak empat tim yang berasal dari empat kategori berbeda dinobatkan sebagai pemenang kompetisi Ideanation 2019 pada awarding night (10/11/2019) yang merupakan puncak rangkaian Ideanation Future Festival (IFF) 2019.

IFF 2019 digelar menggabungkan Innovation Talks, Innovation Exhibition, IdeaPitch Battle, Awarding Night serta Special Performances dalam satu tempat.

Inovator dan investor bisa langsung berinteraksi berbagi ide dan memperkenalkan produk. Mengusung tema "Home of Innovation", IFF 2019 yang digelar Narasi dan Basic ini diharapkan mampu mewadahi lahirnya inovasi untuk memberi kemudahan sehari-hari.

Empat tim dinobatkan sebagai pemenang Ideanation 2019 berhasil menyisihkan 244 tim dari 54 universitas di seluruh Indonesia. Pemenang kompetisi Ideanation 2019 masing-masing mendapatkan hadiah uang pembinaan senilai Rp 100 juta, sementara runner up mendapatkan hadiah Rp 50 juta.

Sebelumnya, roadshow IFF telah digelar ke berbagai kampus di kota-kota besar seperti Medan, Semarang, Padang, Bali, Jakarta dan kota besar lainnya untuk menjaring berbagai karya inovatif.

 

Jadi inovator dan problem solver

Elly Husin, Direktur Komunikasi Narasi, menuturkan harapannya agar IFF 2019 bisa mendorong lebih banyak anak muda untuk menjadi inovator.

Baca juga: Prof. Bambang Hero Saharjo Raih Penghargaan Internasional John Maddox Prize 2019

 

“Pemuda di era 4.0 harus bisa menawarkan solusi terhadap berbagai permasalahan yang ada di sekitar mereka. Penting bagi semua pihak untuk berkolaborasi, sehingga kita bisa terus menghasilkan produk inovatif di berbagai bidang. Melalui IFF 2019 kami berharap bisa memberikan wadah bagi siapa saja untuk bisa berinovasi,” harap Elly Husin.

Sementara Achmad Kadhafi S selaku Chairman of Ideanation 2019, menuturkan inisiatif pihaknya untuk menggelar IFF 2019 merupakan bentuk dari keinginan Ideanation untuk menumbuhkan budaya inovasi di Indonesia.

Achmad menyampaikan, “Kami ingin mendorong anak muda menjadi inovator. Sebab, masih banyak masalah bangsa ini yang belum terselesaikan. Dengan inovasi anak muda, diharapkan bisa menjadi problem solver untuk menjadikan Indonesia lebih baik pada masa depan.”

Serangkaian pembicara berbagi dalam Innovation Talkshow selama 2 hari, di antaranya Yoris Sebastian (Co Founder & Executive Chairman Inspigo), Rama Raditya (Founder & CEO Qlue), Kiwi Aliwarga (Founder & Executive Chairman of UMG Idealab), Nazier Ariffin (Head of Strategic Investment Telkomsel), Farid Naufal Aslam (CEO Aruna), Marshall Utoyo (CEO Fabelio) dan masih banyak lagi.

Para pemenang IFF 2019

Keempat tim pemenang IFF 2019 yakni;

  • SKC MET dari Institut Teknologi Bandung
  • Bhuvana dari Institut Teknologi Bandung
  • Bionika dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  • Filteks dari Universitas Diponegoro 

Dewan juri IdeaPitch Battle itu terdiri dari Antonny Liem (CEO MCM dan MPI GDP Venture), Najwa Shihab (Founder Narasi), Angela Soedjana (Komisioner Ideanation dan Komisaris Unit Bisnis Baramulti Grup) dan Ridzki Kramadibrata (Presiden Grab Indonesia).

Bionika, dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember dipilih oleh para dewan juri sebagai pemenang dan berhak mendapatkan hadiah senilai dua belas juta rupiah.

Juara dan Runner Up dari 4 Kategori di Kompetisi Ideanation 2019 terdiri atas:

1. Smaradahana dari Institut Teknologi Bandung, Pengurangan Emisi CO2 dari Pembakaran Batubara melalui Pemaduan Batubara dengan Biomassa.

2. SKC Met dari Institut Teknologi Bandung, Reduksi Na2O pada batubara dengan teknologi biomining pada stirred tank.

3. Bhuvana dari Institut Teknologi Bandung, Revegetasi Memanfaatkan Serasah sebagai Medium Perekayasa Mikroklimat dan Penumbuh Revegetasi (Bola Fabanik).

4. Patriabara dari Universitas Brawijaya, Inovasi Remidiasi Lahan Bekas Tambang Batubara dengan Limbah Fly Ash dan Bottom Ash.

5. Bionika Institut Teknologi Sepuluh Nopember, membuat sistem konversi biogas menjadi listrik siap pakai dengan alat konversi biogas.

6. Legacy Institut Teknologi Bandung, menggunakan tenaga surya membuat portable solar power sebagai sumber listrik pada daerah terpencil.

7. Gonco Team dari Universitas Diponegoro, Inovasi batako lego berbahan dasar limbah sabut kelapa dan ampas tebu berbasis resin dengan keunggulan tahan gempa dan anti air untuk pembuatan tenda darurat solusi penanganan korban pasca tsunami di Indonesia

8. Filteks dari Universitas Diponegoro, Degradasi limbah zat warna dalam meningkatkan kualitas air dengan teknologi berbasis fotokatalis titanium dioksida-karbon-dit dan self-cleaning

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com