LP3I: Kompetensi dan Adaptasi Jadi Kunci Penguatan Pendidikan Vokasi

Kompas.com - 21/11/2019, 15:55 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Kompetensi dan dan adaptasi jadi dua kata kunci memperkuat pendidikan vokasi yang digadang-gadang Presiden Joko Widodo dan menjadi salah satu prioritas pembangunan SDM unggul di periode kedua pemerintahannya.

Dua kata kunci tadi juga menjadi tema besar "Competent and Adaptable" yang diangkat Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LP3I 2019 yang dilaksanakan 18-21 November 2019 di Ancol, Jakarta.

Agenda rutin ini digelar dengan tujuan melakukan evaluasi 2019 dan merencanakan program kerja 2020 guna memperkuat posisi LP3I memasuki usianya yang ke-30 tahun.

Acara diikuti oleh anggota grup LP3I yang terdiri dari: 27 cabang LP3I College, 11 Kampus Politeknik LP3I Jakarta, 2 Kampus Politeknik LP3I Bandung, 2 Kampus Politeknik LP3I Medan, 2 Kampus Polinas Makasar, Politeknik PGRI Banten, AMIK Daparnas Padang, dan Asmi Cinus Banjarmasin.

Terus lakukan perubahan

"LP3I dibangun tahun 1989 dan sudah membaca dunia pendidikan yang tidak match dengan dunia industri. Sejak dulu LP3I selalu bicara soal kompetensi," ujar Ketua Yayasan LP3I, Muh. Aghnia Syahputra.

Baca juga: Kemenaker Jelaskan Keuntungan Industri jika Lakukan Pelatihan Vokasi

Ia menambahkan, "Kami sejak dulu dikenal memiliki program-program yang mampu menyiapkan tenaga kerja menyesuaikan dengan perkembangan industri."

Meski demikian, Aghnia menyampaikan LP3I yang dipimpinnya terus melakukan perubahan. "Hari ini industri sudah berubah, skill-skill yang menjadi penekanan juga berubah, sebagai contoh skill komputer dan literasi statistik yang dulu dipandang kurang penting sekarang menjadi sangat penting.

"Ini menjadi tantangan ke depan bagi kami untuk menciptakan program-program yang lebih adaptable untuk menghasilkan tenaga-tenaga kerja yang siap pakai," tegasnya.

Ia berharap memasuki usia 30 tahun, LP3I dapat terus memberikan kontribusi dalam melahirkan SDM unggul dan profesional.

"Kita kita harapkan ini dapat menjawab kebutuhan industri. Selama 30 tahun LP3I telah menghasilkan 800 ribu orang tenaga kerja profesional handal," ujarnya.

"Karpet merah" pendidikan vokasi

Lebih jauh ia menyambut baik dukungan pemerintah yang saat ini telah memberikan perhatian khusus pada pendidikan vokasi.

"Saat ini pemerintah telah membuka karpet merah pendidikan vokasi di antaranya dengan memberikan dukungan pembukaan program D4 setara S1,"

"Ini membantu dalam mengedukasi masyarakat bahwa gelar pendidikan sarjana S1 bukanlah jawaban segala-galanya. Bahwa ada pilihan sarjana terapan yaitu D4 juga bisa membawa harapan baru bagi para siswa,"

Kita berharap semakin banyak pihak swasta yang terlibat dalam kolaborasi dengan dunia pendidikan.

"Misal, dengan membuka fasilitas lab-lab yag dimiliki industri untuk digunakan dalam pembelajaran mengingat biaya pembangunan laboratorium untuk pendidikan vokasi membutuhkan investasi sangat besar," harapnya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau