KOMPAS.com - Bagi yang ingin mencari koleksi perpustakaan dan bahan publikasi yang tersebar di seluruh perpustakaan unit utama lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kamu bisa menuju Sistem Integrasi Koleksi Perpustakaan Kemendikbud (SIKOPER).
Melalui Sikoper, seluruh koleksi tersebut terintegrasi dengan baik dan dapat diakses dengan mudah oleh seluruh pemustaka.
“Melalui Sikoper, pemustaka di seluruh Indonesia dapat memeroleh informasi mengenai koleksi perpustakaan Kemendikbud,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat, Ade Erlangga dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Ia menambahkan, kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memungkinkan pengintegrasian koleksi perpustakaan Kemendikbud yang jumlahnya lebih dari ratusan ribu koleksi.
Baca juga: Perpusnas Tingkatkan Literasi dengan Perluas Perpustakaan hingga ke Desa
Sikoper terdiri atas kolaborasi koleksi perpustakaan, mulai dari koleksi perpustakaan dalam bentuk cetak yang terhimpun dalam katalog induk perpustakaan Kemendikbud dengan menggunakan sistem otomasi perpustakaan Slims (Senayan Library Management System).
Ada juga koleksi dalam bentuk digital yang dikelola oleh 120 satuan kerja di dalam repositori institusi Kemendikbud, dan koleksi ribuan artikel di dalam 46 jurnal ilmiah terbitan Kemendikbud yang dikelola menggunakan Open Journal System (OJS).
“Dengan layanan ini tentu dapat memudahkan bagi mereka yang ingin melakukan riset di bidang pendidikan, kebudayaan, bahasa, atau arkeologi, karena semua jurnal yang diterbitkan Kemendikbud dapat ditemukan di Perpustakaan Kemendikbud,” tutur Ade.
Lebih lanjut Ade mengungkapkan bahwa perpustakaan masa depan bisa jadi berbeda dari perpustakaan saat ini. Masyarakat akan dimudahkan untuk berselancar dalam mencari koleksi perpustakaan hanya dengan memanfaatkan gawai yang dimiliki.
Pola masyarakat dalam mencari koleksi perpustakaan juga sudah mulai dipermudah dengan hanya memasukkan kata kunci yang diinginkan.
“Dulu modelnya masih manual, belum ada koding-koding atau semacamnya yang memudahkan dalam pencarian koleksi perpustakaan yang diinginkan. Saat ini pencarian dapat dilakukan dengan sangat mudah,” katanya.
Fungsi perpustakaan, tambah Ade, juga berkembang. Bukan saja sebagai tempat mencari dan membaca buku yang diinginkan, tetapi juga sebagai tempat hiburan, diskusi, bahkan bisnis.
“Keberadaan perpustakaan juga saat ini tidak melulu di perkantoran, tetapi di tempat publik lainnya, seperti rumah makan, stasiun, bandara,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.