Membacakan dongeng untuk anak memberi dampak positif dalam membangun hubungan anak dan orangtua. Saat membacakan dongeng, anak akan semakin dekat dengan keluarga.
Tidak hanya dengan orangtua, dongeng juga bisa mendekatkan anak dengan guru atau bahkan teman lainnya.
Saat akan mendongeng, para pendongeng juga harus berimajinasi agar dongengnya semakin hidup. Begitu pun dengan yang mendengarkan, biasanya akan terbawa dalam imajinasi dari dongeng yang disampaikan.
Secara tidak langsung belajar mendongeng atau mendengarkan dongeng akan mendorong anak mengembangkan imajinasi dan kreativitas berpikir mereka.
Mendengarkan dongeng ternyata bisa meningkatkan kemampuan literasi. Anak akan mengenal banyak kosakata dan lebih bisa memahami bacaan dengan baik.
Hal ini juga berlaku untuk para pendongeng, biasanya anak akan mencari kosakata atau kalimat yang mudah untuk dipahami.
Dengan mendengarkan dongeng, biasanya anak akan tertarik dan penasaran dengan hal-hal baru yang bisa ditemukan dalam buku bacaan lain.
Begitu juga jika jadi pendongeng, anak secara tidak langsung dituntut rajin membaca agar mendapat bahan untuk bercerita. Tanpa banyak membaca, anak akan kesulitan untuk menceritakan sesuatu hal.
Lucia Triundari, Pemimpin Redaksi Majalah Bobo membenarkan hal ini. "Mendengarkan dongeng atau jadi pendongeng, sama-sama bisa bikin kita cerdas" ujar Luci.
Ya, mendengarkan dongeng dan jadi pendongeng memang sama-sama membuat imajinasi anak berkembang,kritis, tahu banyak hal, dan berani tampil.
Artikel ini merupakan kolaborasi antara Bobo.id dan Kompas.com untuk kampanye #MendongenguntukCerdas. Artikel ini sebelumnya telah tampil dalam Bobo.id: https://bobo.grid.id/read/081942234/ingin-jadi-pendongeng-lakukan-tips-dari-para-pendongeng-yuk?page=all
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.