Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Mendongeng, Orangtua Perlu Tahu 6 Jenis Dongeng Ini

Kompas.com - 15/12/2019, 13:07 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Membacakandongeng adalah salah satu kegiatan mengasyikkan yang dapat dilakukan orangtua bersama anak di saat akhir pekan seperti ini.

Tak hanya menjadi hiburan, membaca dongeng atau mendongeng juga membawa banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak.

Nah, sebelum mulai mendongeng, ada baiknya orangtua perlu lebih dulu memilih cerita yang akan disampaikan.

DIrangkum dari Bobo.id, berdasarkan isi cerita dongeng ternyata memiliki beberapa jenis isi. Berikut 6 jenis dongeng yang bisa dibacakan orangtua untuk anak-anak di rumah:

1. Dongeng Tradisional

Dongeng tradisional merupakan dongeng yang berhubungan dengan cerita rakyat. Dongeng ini biasanya diceritakan secara turun-temurun, dari nenek moyang ke keturunannya.

Baca juga: Orangtua, Ini 4 Manfaat Membacakan Dongeng untuk Anak

Sebagian besar cerita dalam jenis dongeng ini dibuat untuk menanamkan nilai-nilai kepahlawanan.

Contoh dari dongeng tradisional adalah Sangkuriang, Jaka Tingkir, Calon Arang, dan lain-lain.

2. Dongeng Futuristik atau Modern

Dongeng futuristik atau modern biasanya disebut juga sebagai dongeng fantasi. Sebab, dongeng ini bercerita tentang fantasi atau hal-hal yang tidak bisa dijelaskan secara logika.

Misalnya saja ada tokoh yang bisa menghilang secara tiba-tiba atau memiliki kekuatan super.

Dongeng futuristik juga bisa menceritakan tentang masa depan di saat teknologi di Bumi sudah semakin canggih atau justru sudah berubah sepenuhnya.

3. Dongeng Pendidikan

Sesuai dengan namanya, cerita yang ada di dalam dongeng pendidikan akan berkaitan dengan pendidikan bagi anak-anak.

Misalnya cerita yang menanamkan nilai hormat pada orang tua. Atau bisa juga cerita yang berisi tentang pengetahuan ilmiah.

4. Fabel

Salah satu jenis dongeng yang paling sering kita baca adalah fabel. Jenis dongeng ini bercerita tentang kehidupan hewan.

Namun, di dalam dongeng itu, hewan-hewan yang menjadi tokoh memiliki dunia yang sama dengan dunia manusia.

Bahkan hewan-hewan itu juga berperilaku seperti manusia. Mereka bisa berpikir, berbicara, dan melakukan aktivitas lain yang biasa dilakukan manusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com