KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang (Monbukagakusho/MEXT) menawarkan program beasiswa guru yang dirancang khusus bagi para guru guna meningkatkan kualitas pengajaran.
Para guru penerima beasiswa akan belajar di universitas di Jepang serta akan mendapatkan pelatihan dalam cara mengajar, pembuatan rencana belajar-mengajar efektif, serta hal-hal lain yang dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi guru.
Program ini adalah program non-gelar dengan durasi studinya adalah 1 tahun 6 bulan (termasuk 6 bulan pertama belajar bahasa Jepang) dari September atau Oktober 2020 hingga Maret 2022.
1. Biaya kuliah ditanggung sepenuhnya.
2. Tunjangan hidup sebesar kurang lebih ¥143.000/ bulan (sekitar Rp 18 Juta)
Baca juga: Beasiswa Gratis S1 untuk Calon Guru dari STKIP Al Hikmah
3. Tiket pesawat pergi pulang Indonesia - Jepang (1 kali).
4. Bebas biaya pembuatan visa pelajar.
5. Beberapa universitas menyediakan asrama. Biaya dibayarkan dari tunjangan hidup yang diberikan. Untuk universitas yang tidak menyediakan asrama, universitas dapat membantu mencarikan tempat tinggal jika dibutuhkan.
1. Usia maksimal 34 tahun pada tanggal 1 April 2020 (lahir pada atau setelah 2 April 1985).
2. Lulusan minimal D4 atau S1.
3. Guru (pegawai negeri, swasta, honorer) yang sedang aktif mengajar di lembaga pendidikan formal, seperti SD, SMP, SMA dan Sederajat (SMK, Madrasah, dsj), serta SLB.
4. Pelamar memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun 0 bulan pada 1 Oktober 2020.
5. Semua bidang pendidikan ditawarkan kecuali, PKN, Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Bahasa Arab, Pendidikan Agama dan Perhotelan.
6. Sehat jasmani dan rohani (kondisi kesehatan fisik dan mental tidak akan mengganggu jalannya perkuliahan selama di Jepang)
7. Menguasai bahasa Inggris atau bahasa Jepang. Bagi yang belum bisa berbahasa Jepang, bersedia belajar bahasa Jepang.