Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Bang Latip: Mentor Menulis Perjalanan, Dunia Kerja, dan Urusan Hidup

Kompas.com - 30/12/2019, 13:08 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi

Bang Latip, lagi dan lagi sering berbagi cerita di kerja di Kompas.com. Untuk urusan menulis, saya acungkan lima jempol buat Bang Latip. Gayanya bener-bener feature buat urusan pendidikan, pencinta alam, bahkan pengalaman terkena serangan jantung.

Bang Latip memegang prinsip bahwa kerja harus cerdas, pekerjaan kudu selesai dan bagus, lalu inget keluarga. Pikirkan apa yang jadi tugas dan fokus terencana.

Satu tim kerja

Dua bulan belakangan ini, saya menjadi bagian dari tim Bang Latip untuk mengurus rubrik edukasi. Saya ditugaskan jadi reporter di Edukasi. Orang yang pertama kali saya hubungi jelas Bang Latip buat meminta bimbingannya.

Lo nanti banyakin pegang sub rubrik Pendidikan Khusus. Di Indonesia belum banyak media yang concern ke dunia disabilitas. Lo eksplore tuh,” kata Bang Latip di Bentara Budaya Jakarta. Tempat itu memang favorit. 

Dua bulan ini, saya belajar tentang menulis untuk rubrik pendidikan dari Bang Latip. Dia kasih dari ide angle-angle tulisan, referensi narasumber, hingga informasi agenda liputan. Bang Latip masih terus sabar menjadi pembimbing saya.

Bang Latip, sepanjang saya mengenalnya, adalah mentor yang mungkin tak akan tergantikan.

Perjalanan ke Pulau Bangka dan berada di satu kamar pada pertengahan Desember 2019 ternyata jadi petualangan terakhir kami bersama.

Dalam perbincangan di kamar, kami sempat berdiskusi tentang rencana pengembangan rubrik Edukasi di kamar. Seperti biasa, petuah-petuah meluncur dari mulutnya.

“Pokoknya, elu bikin aja rencana liputan tentang pendidikan khusus. Elu fokus aja di situ,” ujar dia sambil kami menonton televisi.

Terakhir, kami kumpul satu tim untuk membicarakan pengembangan edukasi di Palmerah Barat. Hari itu, Kamis (19/12/2019), menjadi rapat terakhir saya bersama Bang Latip. 

Di situ, Bang Latip punya satu tantangan ke saya soal subrubrik pendidikan khusus.

“Kalau gw kepikiran bikin Festival Disabilitas, elu berani gak, boy?” tantang dia.

Belum juga tantangan itu terbahas apalagi mewujud, Bang Latip telah tiada. Kabar berpulangnya dia datang dari rekan kantor saya pada Sabtu (28/12/2019) pukul 23.07 WIB, “....Teman kita tersayang Latip baru aja meninggal dunia di RS Hermina Depok....”

Informasi itu terasa mengejutkan sekaligus menyayat hati. Gundah, bingung, tak percaya, tetapi keadaan memaksa untuk harus percaya.

Air mata tak kuat dibendung hingga akhirnya menetes dari melayat ke rumah duka bahkan hingga tulisan ini dibuat. Semua rencana, petuah, ilmu, dan banyolan Bang Latip masih teringat selalu.

Terima kasih Bang Latip atas semua kenangan bersama dan ilmunya yang elu berikan. Semua hal dan pesan positif dari elu, bakal gw ingat dan jalanin.

Selamat jalan, Bang Latip.... Al-Fatihah....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com