Menurut Diana, mereka mau melakukan semua karena mulai paham pendidikan adalah pedoman menuju kehidupan yang layak.
Mereka tidak lagi ingin tinggal di hutan. "Kami guru bersikeras berkata kepada orangtua agar tidak mengajak anaknya untuk meramu di hutan," katanya.
Sekarang, semua lagu nasional sudah bisa dinyanyikan. Bahkan bahasa Inggris ajaran dasar juga sudah mereka sebutkan dan pahami.
"Saya percaya ketika seorang guru bekerja dengan niat baik, leluhur dan nenek moyang orang Papua merestui bahkan Tuhan melihat semua ketulusan kita maka diberkati semua usaha kita," ujarnya.
Untuk itulah Diana berharap ada perhatian lebih soal pendidikan di pedalaman Papua oleh pemerintah daerah, provinsi dan pusat, sehingga anak-anak yang berada di ujung timur Indonesia itu bisa berdiri sejajar dengan saudara lainnya di Indonesia.
"Saya Papua, Saya Indonesia. Begitu kata anak didik saya yang bermimpi suatu saat nanti seiring matahari terbit di ufuk timur ini, mereka yang kulitnya hitam dan rambutnya keriting bisa menjadi orang nomor 1," ujar Diana.
(Editor: Rachmawati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.