Siswa Belajar Mengamati Langsung Bahaya Rokok Elektrik dan Tradisional

Kompas.com - 10/01/2020, 21:18 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Siswa simpulkan sendiri bahaya rokok

Setelah melakukan percobaan siswa membuat analisis data dengan bantuan pertanyaan pada lembar kerja (LK). Perbedaan kadar nikotin terlihat dari warna dan bau yang melekat pada tisue sebagai alat filternya.

Berdasar kegiatan percobaan tersebut, setiap kelompok menuliskan hasil pengamatannya dan membuat laporan. Berikut adalah hasil presentasi dari salah satu perwakilan kelompok.

Baca juga: Para Siswa Ini Rela Perbaiki Motor yang Mogok akibat Banjir, Gratis!

"Waktu selang air dibuka, kami melihat air menghisap rokok yang terpasang pada tutup botol. Ruang yang semula berisi air tergantikan dengan asap rokok. Pada rokok konvensional warna botolnya lebih pekat dari rokok elektrik, kata Ana Alifia salah satu siswa dalam presentasinya.

Ana menambahkan, "Kertas tisue yang semula bersih menjadi kuning kecoklatan. Hal ini menunjukkan tingginya nikotin pada asap rokok. Kalau asap rokok dihirup masuk ke paru-paru bisa menimbulkan permasalahan pada alat pernapasan.” 

Dari hasil percobaan tersebut, dia menyarankan untuk menjaga menjaga kesehatan sebaiknya kita tidak merokok. "Baik rokok konvensional atau elektrik karena asapnya sama bahayanya untuk pernafasan manusia," katanya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau