Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ITB Raih Juara Pertama Ajang Debat Universitas tingkat Internasional

Kompas.com - 12/01/2020, 21:48 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Tim mahasiswa ITB (Institut Teknologi Bandung) meraih raih juara pertama dan menyabet gelar Best Speaker kategori EFL dalam World University Debating Championship (WUDC) 2020 yang diadakan di Thailand pada 26 Desember 2019 sampai 5 Januari 2020.

Turnamen ini merupakan kompetisi debat parlementer Bahasa Inggris diikuti lebih dari 1.000 mahasiswa yang tersebar dari seluruh dunia.

Tim ITB terdiri dari Vincentius Michael (Prodi Matematika) dan Mohammad Ilham Akbar (Prodi Arsitektur) menjadi juara sekaligus menjadi meraih predikat best speaker untuk kelompok (negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari) atau EFL (english as a foreign language).

Prestasi mahasiswa Indonesia ini diraih berdasarkan beberapa indikator penilaian di antaranya; kemampuan critical thinking, public speaking, dan pengetahuan luas.

Gelar pertama Indonesia

Baca juga: Kisah Perjuangan Reza, Anak Sopir Lulus ITB IPK 3,98

“WUDC sendiri sudah menjadi target kami sejak awal tahun. Kami tertarik karena kami merupakan debater aktif di tingkat nasional dan kami ingin mendapatkan pencapaian yang tidak pernah didapatkan sebelumnya oleh mahasiswa Indonesia," ujar Vincentius dilansir dari laman ITB.

Ia menambahkan, "Tetapi yang membedakan adalah selain menjadi juara, saya berhasil mendapatkan titel EFL Best Speaker yang belum didapatkan oleh orang Indonesia sebelumnya.”

Kompetisi terbagi dalam dua tahap yaitu preliminary  yang diikuti semua tim terdiri atas 9 babak dan eliminary (diikuti oleh tim yang break). Tim ITB akhirnya berhasil mencapai break dan masuk ke babak EFL semifinal. Tahap semifinal dan final dapat mereka lewati dengan baik hingga pada akhirnya menjadi juara.

“Sebelumnya, saya sudah pernah dinobatkan oleh Kemenristekdikti menjadi Best Speaker se-Indonesia tahun 2018. Ketika saya mendapatkan titel Best Speaker di WUDC kali ini, saya sangat senang dan bangga. Hal ini menunjukkan anak bangsa tidak kalah dalam hal kemampuan dengan negara lainnya,” ujar Vincentius bangga.

Prestasi di luar akademis

Sebagai persiapan, mereka telah menghabiskan banyak waktu untuk membaca isu yang sedang berkembang di dunia dan menganalisis lomba di tingkat nasional dan internasional sebelum kompetisi ini berlangsung.

Dalam perjalanannya, tantangan terbesar mereka alami adalah keharusan berdebat melawan institusi dari negara-negara yang telah menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari.

Hal ini menjadi keuntungan bagi negara-negara tersebut karena kemampuan lebih untuk membuat speech yang lebih efisien dan menarik.

Tim ITB pun harus berusaha untuk menjamin speech yang dibawakan tetap menarik, strategis, serta memiliki konten yang lebih relevan agar dapat meraih kemenangan.

Vincentius menyampaikan, "Semoga masyarakat semakin terinspirasi dan yakin bahwa putra bangsa Indonesia itu mampu dan cerdas. Masyarakat juga dapat semakin memiliki keinginan untuk mengembangkan kemampuan bahasa Inggris, public speaking, dan critical thinking."

"Saya juga ingin menginspirasi mahasiswa ITB bahwa kita semua bisa mencapai hal-hal yang luar biasa di luar kampus,” tutup Vincent.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

5 Beasiswa S2-S3 Kuliah Gratis, Tunjangan hingga Rp 300 Juta Per Tahun
5 Beasiswa S2-S3 Kuliah Gratis, Tunjangan hingga Rp 300 Juta Per Tahun
Edu
Penjelasan Nadiem Usai Diperiksa Kejagung soal Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
Penjelasan Nadiem Usai Diperiksa Kejagung soal Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
Edu
Indonesia Masih Kekurangan 50.971 Kepala Sekolah
Indonesia Masih Kekurangan 50.971 Kepala Sekolah
Edu
Politeknik SSN: Sekolah Kedinasan Pelajari Keamanan Siber Negara, Lulus Kuliah Jadi CPNS
Politeknik SSN: Sekolah Kedinasan Pelajari Keamanan Siber Negara, Lulus Kuliah Jadi CPNS
Edu
Pendaftaran Magang Berdampak 2025 Dibuka, Wamen Stella: Rata-rata Gaji Alumni Capai Rp 5,5 Juta
Pendaftaran Magang Berdampak 2025 Dibuka, Wamen Stella: Rata-rata Gaji Alumni Capai Rp 5,5 Juta
Edu
Kuliah Gratis Jadi CPNS, Cek 5 Sekolah Kedinasan dengan Pendaftar Terbanyak 2024
Kuliah Gratis Jadi CPNS, Cek 5 Sekolah Kedinasan dengan Pendaftar Terbanyak 2024
Edu
Mengapa Banyak Siswa Sekolah Favorit Tidak Lolos Seleksi PPKB UI 2025?
Mengapa Banyak Siswa Sekolah Favorit Tidak Lolos Seleksi PPKB UI 2025?
Edu
5 PTN Indonesia Tembus Top 500 Kampus Terbaik Dunia Versi QS WUR 2026
5 PTN Indonesia Tembus Top 500 Kampus Terbaik Dunia Versi QS WUR 2026
Edu
Link dan Cara Cek Pengumuman Jalur Mandiri UNS 2025
Link dan Cara Cek Pengumuman Jalur Mandiri UNS 2025
Edu
Dukung Anak Berkebutuhan Khusus, Pemerintah Revitalisasi 155 SLB
Dukung Anak Berkebutuhan Khusus, Pemerintah Revitalisasi 155 SLB
Edu
Pemerintah Bakal Revitalisasi Lebih dari 10.440 Sekolah Tahun 2025
Pemerintah Bakal Revitalisasi Lebih dari 10.440 Sekolah Tahun 2025
Edu
Eks Mendikbud Nadiem Makarim Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Korupsi
Eks Mendikbud Nadiem Makarim Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Korupsi
Edu
SPMB 2025 Diwarnai Keluhan, Disdik: Banyak yang Belum Paham Mekanisme Seleksi
SPMB 2025 Diwarnai Keluhan, Disdik: Banyak yang Belum Paham Mekanisme Seleksi
Edu
Kisah Naura, Satu-satunya Siswa dari Sekolahnya di Bontang yang Tembus PPKB UI 2025
Kisah Naura, Satu-satunya Siswa dari Sekolahnya di Bontang yang Tembus PPKB UI 2025
Edu
Jadi Satu-satunya Kampus Swasta Indonesia di Top 1.000 Dunia, Sekian Biaya Kuliah Binus
Jadi Satu-satunya Kampus Swasta Indonesia di Top 1.000 Dunia, Sekian Biaya Kuliah Binus
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau