Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek Bambang Brodjonegoro: Indonesia Butuh Lebih Banyak Inovator

Kompas.com - 16/01/2020, 16:53 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

STEAM untuk melahirkan inovator kreatif

 

Era Revolusi 4.0 ditandai dengan perubahan teknologi yang semakin cepat seperti penggunaan Artificial Intelegent. Pekerjaan di masa depan akan banyak terdisrupsi seperti yang diprediksi oleh World Economic Forum.

Metode pembelajaran STEAM (Science Technology Engineering Arts Mathematics) menjadi salah satu kunci penting dunia pendidikan menghadapi era Revolusi 4.0. STEAM bisa mendorong pengembangan ilmu sains, teknologi, teknik, dan matematika semakin kreatif.

Head of School Jakarta International School ( JIS), Dr. Tarek Razek mengatakan pola pendidikan dengan metode STEAM bisa membuat anak lebih berpikir kritis, mampu memecahkan masalah, mudah beradaptasi, dan komunikatif. Anak-anak juga juga bisa belajar menjadi pemimpin, kreator, dan wirausaha.

"Saya pikir STEAM itu sangat penting karena ada peningkatan level kreativitas. Kebanyakan peneliti dan ahli matematika itu hanya berorientasi kepada proses tapi dengan tambahan Arts, bisa melihat sesuatu hal, menggunakan bagian lain dari otak untuk menyelesaikan masalah," kata Tarek kepada Kompas.com di JIS, Jakarta, Kamis (16/1/2020).

Baca juga: Ini 5 Tugas Besar Guru yang Harus Kamu Ketahui

Menurutnya, para pendidik harus mulai menyiapkan murid untuk menghadapi perkembangan teknologi yang begitu cepat berubah. Sementara, kebutuhan sumber daya manusia ke depan yang dibutuhkan adalah mampu berpikir analitis dan kolaboratif.

Prof. Bambang mengatakan STEAM merupakan cara mendidik Education 4.0 yang dengan perlu dilakukan di era Revolusi Industri 4.0. Menurut Prof. Bambang, Arts perlu dijalankan berdampingan dengan STEM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com