Orang Muda Gagas Gerakan Literasi, dari Puskesmas sampai Penjara Anak

Kompas.com - 16/01/2020, 20:20 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Tidak sekadar memberi bahan bacaan kepada anak-anak yang ada di hotel prodeo, Mila bersama para relawan lainnya di Generasi Literat mengajak anak-anak tersebut memahami apa yang tertuang dalam bacaan mereka dengan cara yang kreatif.

Gerakan ini ia namakan sebagai Gerakan Literasi Damai.

Baca juga: Medan Dukung Merdeka Belajar, Literasi Siswa jadi Tantangan Utama

Diharapkan dengan memahami bacaan, anak-anak tersebut dapat mengambil nilai positif yang bisa memberdayakan dan membentuk kepribadian lebih baik.

Untuk tujuan tersebutlah, Mila sangat selektif dalam memberikan bacaan bagi anak-anak. “Baca buku dengan cara santai, tiduran oke, selonjoran oke. Kita juga sediakan camilan. Suasana yang kita bangun proses belajar yang menyenangkan,” ulasnya.

Dalam mengusung Gerakan Literasi Damai, Generasi Literasi yang sudah ia bangun sejak tahun 2017 itu bahkan membuat kurikulum untuk jangka waktu 3 bulan.

Tujuannya agar nilai-nilai kebangsaan yang hendak ditanamkan bisa benar-benar meresap kepada peserta. Sejauh ini, Gerakan Literasi Damai sudah mencapai 4 angkatan.

Diharapkan dengan memahami bacaan, anak-anak tersebut dapat mengambil nilai positif yang bisa memberdayakan dan membentuk kepribadian yang lebih baik.

Untuk tujuan tersebutlah, Mila sangat selektif dalam memberikan bacaan bagi anak-anak. Di mana rata-rata buku yang diberikan untuk jadi bacaan anak, yakni buku motivasi, pengembangan diri, kamus, hingga buku-buku keagamaan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau