Selain itu, kamu juga akan diajarkan tentang mengatur anggaran.
“Misalnya, klien memiliki uang Rp300 juta untuk renovasi rumah, maka seorang desainer interior harus mampu mendesain ruangan agar nyaman, masuk anggaran, namun sesuai dengan kepribadian klien,” tutur Katherine.
Portfolio atau karya bisa menjadi modal awal untuk melangkah ke dunia kerja. Berkuliah di Desain Interior akan membawa kamu mengerjakan banyak proyek sehingga memudahkan kamu mendapat pekerjaan.
“Lulusan Desainer Interior umumnya sudah pernah ikut internship, pernah mengerjakan proyek desain rumah, kantor, restoran, toko, hingga hotel, sehingga sudah punya portfolio,” tutur Katherine.
Di LaSalle College misalnya, mahasiswa akan mengikuti Portfolio Class untuk mengasah kemampuan membuat portfolio melalui website pribadi, bikin kartu nama, yang selanjutnya digunakan untuk tender proyek.
Prodi Desain Interior di setiap universitas atau sekolah tinggi bisa berbeda-beda. Untuk LaSalle College Jakarta, jenjang yang ditawarkan ialah Sertifikat, International Diploma dan S1.
“Untuk program sertifikat hanya berlangsung selama 1 tahun, kebanyakan ibu-ibu muda, atau yang pernah bekerja, atau yang pernah kuliah sebelumnya namun mau belajar tentang desain interior,” jelas Katherine.