Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Menulis "Motivation Letter", Syarat Penting Ajukan Beasiswa

Kompas.com - 19/01/2020, 09:50 WIB
Ayunda Pininta Kasih,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

 "Motivation letter juga harus memaparkan tentang rencana studi dan bagaimana hal itu bisa mendukung pencapaian tujuan kita," kata Suci.

Jadi, lanjut Suci, motivation letter harus menampung motivasi apa yang buat kamu melamar program tersebut. Lalu, jelaskan hubungan antara studi dengan tujuan hidup yang akan kamu jalani ke depan.

Selain mempromosikan diri dengan pencapaian, tuliskan pula kontribusi apa yang akan kamu lakukan bila mendapatkan beasiswa di program yang telah dipilih.

3. Bentuk

Ada dua tipe motivation letter yang bisa kamu buat, yakni 3 paragraf atau 5-7 paragraf.

Untuk tipe 3 paragraf, baiknya terbagi atas intro, isi dan kesimpulan. Buatlah alur cerita yang bagus tanpa jeda. Jenis ini memang paling tepat bila kamu ingin membuat motivation letter dalam bentuk cerita.

Untuk struktur 5-7 paragraf terdiri dari intro, isi yang terbagi dalam 3-5 paragraf, lalu diakhiri kesimpulan. Tipe ini cocok bila kamu ingin membahas banyak pencapaian yang terjadi dalam hidup. "Lebih faktual dan to the point," kata Suci.

4. Hindari kesalahan umum

Selain copy paste, ada sejumlah kesalahan yang membuat motivation letter menjadi kurang menarik. Padahal, surat ini ibarat perkenalan saat ingin melamar beasiswa.

Baca juga: Jadwal Pameran Pendidikan dan Beasiswa di Belanda dan Inggris 2020

Motivation letter yang kurang menarik bisa menjadi sebab mengapa aplikasi beasiswa kamu ditolak.

Berikut sejumlah hal yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan dalam membuat motivation letter:

  • Hindari membuatnya dalam satu malam. Makanan yang siapkan dan dimasak sendiri memiliki kualitas yang lebih baik daripada makan instan, begitu juga motivation letter. Sehingga hindari membuat motivation letter dengan sistem kebut semalam.
  • Jangan katakan apa pencapaian yang kamu dapat, melainkan tunjukkan dalam bukti. Misalnya, ketimbang menulis "Saya seorang pemimpin yang baik," tulislah menjadi "Saya memimpin komunitas siswa dalam kegiatan sukarela selama gempa bumi di Lombok di mana kami berhasil..."
  • Baiknya tidak hanya menyebutkan bahwa kamu bersemangat untuk kuliah di prodi dan negara tertentu, tetapi paparkan juga bagaimana kamu akan menyalurkan semangat itu dalam kontribusi positif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com