KOMPAS.com - Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab mengatakan profesi pustakawan seharusnya diisi oleh anak muda. Anak muda dinilai relevan dengan segala dinamika perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan teknologi untuk mengubah image perpustakaan.
“Re-branding image perpustakaan tidak bisa lepas dari eksistensi pustakawan,” jelas Najwa dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Peran anak muda di Indonesia tercatat dalam beberapa peristiwa sejarah perjalanan bangsa Indonesia.
Baca juga: Pustakawan Masa Kini Harus Mampu Layani Kebutuhan Milenial
Pertama, adalah peristiwa Sumpah Pemuda. Jauh sebelum proklamasi dibacakan para anak muda dari seluruh Indonesia telah meleburkan dirinya dalam satu kesepakatan.
Kedua, peristiwa Rengasdengklok sebelum proklamasi dibacakan Soekarno-Hatta. Yang ketiga adalah peristiwa 98, anak muda kompak bersatu menurunkan rezim yang telah berkuasa selama 32 tahun.
“Bangsa ini perlu anak muda. Mereka punya kekuatan, energi, waktu, belajar, dan berani gagal. Berani melakukan trial and error. Semangat untuk belajar. Kuat dalam penguasaan teknologi. Dan perpustakaan amat penting untuk men-support anak muda,” pungkasnya.
Najwa Shihab kembali menjadi Duta Baca Indonesia (DBI) untuk kali kelima. Pada tahun ini, Najwa Shihab bertugas untuk kembali membumikan literasi informasi secara masif ke seluruh penjuru nusantara, khususnya ke generasi muda.
Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando mengatakan berbagai indikator kegemaran membaca masyarakat Indonesia menunjukkan kegemaran membaca masyarakat Indonesia semakin meningkat.
Perhatian masyarakat dan pemerintah daerah semakin meningkat, yang terlihat dari maraknya kegiatan literasi di seluruh daerah di Indonesia.
"Kami sungguh mengapresiasi atas semua kinerja Najwa Shihab sebagai Duta Baca Indonesia yang sangat banyak mengubah wajah pengembangan literasi di Indonesia saat ini. Perpusnas kini lebih banyak dikenal, salah satunya berkat karena Mbak Najwa," ungkap Syarif Bando dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Baca juga: Sambut Era Society 5.0, Perpusnas Tingkatkan Kompetensi Pustakawan
Syarif Bando menyinggung pentingnya literasi di generasi muda, karena esensi literasi diperlukan untuk menghadapi revolusi industri 4.0.
“Inovasi-inovasi lahir dengan membaca, perbedaan petani mangga yang membaca dengan yang tidak membaca terlihat dari hasil panennya. Jika dalam sekali panen petani tersebut memanen banyak mangga, maka itu adalah petani yang membaca dan menemukan rekayasa genetika tanaman mangga dari buku yang dibacanya,” jelas Syarif Bando.
Duta Baca Indonesia merupakan program Perpustakaan Nasional RI yang menampilkan sosok inspiratif untuk menjadi motivator dalam membangkitkan kegemaran membaca dan mengampanyekan pembudayaan kegemaran membaca melalui berbagai media.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.