Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Toleransi di Banuroja, "Desa Pancasila" Penuh Damai di Indonesia

Kompas.com - 28/01/2020, 19:12 WIB
Ayunda Pininta Kasih,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

Sumber Rilis

KOMPAS.com - Bila Indonesia dikenal dengan masyarakatnya yang ramah dan penuh toleransi, sebuah desa di Gorontalo, tepatnya di Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, bisa menjadi contoh nyata.

Warga di Desa Banuroja berasal dari 9 suku, yaitu Lombok, Gorontalo, Sangihe, Flores, Minahasa, Bali, Jawa, Toraja dan Batak. Tak hanya suku yang beragam, di desa ini terdapat 3 agama yang berbeda yakni Islam, Kristen, dan Hindu.

Walau dihuni oleh warga dari suku dan agama berbeda, lebih dari sepuluh tahun, tidak pernah ada laporan kriminal yang tercatat di Polsek Randangan yang berlokasi di desa tersebut.

Toleransi tetap dijunjung tinggi oleh warga Desa Banuroja walau berbagai macam praktek intoleransi kini kerap ditemui di sejumlah wilayah di Indonesia. Intoleransi telah menjadi bara konflik yang meresahkan dan berpotensi menghambat kemajuan negeri.

Baca juga: 3 Syarat Pendidikan Karakter Berjalan Efektif

Atas pertimbangan tersebut, Universitas Negeri Gorontalo bersama Pemerintah Kabupaten Pohuwato mencanangkan Banuroja menjadi "Desa Pancasila" pada Kamis, 16 Januari 2019.

UNG dan Pemkab Pohuwato melihat, Indonesia perlu model praktek toleransi yang diharapkan mampu menjadi virus kebaikan bagi daerah lain.

"Kami [UNG dan Pemkab Pohuwato] memiliki ikhtiar untuk menjaga keberagaman dan toleransi di Indonesia. Desa Banuroja adalah contoh keteladanan pengelolaan keberagaman dan toleransi di Indonesia," tutur Eduart Wolok yang merupakan Rektor Universitas Negeri Gorontalo, dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com

Kesuksesan warga dan aparatur desa dalam menjunjung tinggi toleransi tentu bukan tanpa usaha.

Desa Banuroja memiliki kelembagaan lokal untuk mengatasi berbagai macam konflik lokal. Itulah alasan mengapa selama sepuluh tahun tak ada catatan kriminal di desa tersebut.

"Banuroja sebagai Desa Pancasila ini adalah hasil praktek toleransi selama puluhan tahun. Penetapan Banuroja sebagai Desa Pancasila adalah persembahan kami untuk Indonesia. Kita perlu membumikan Pancasila bukan saja sebagai ideologi bangsa, namun bagian dari praktek keseharian dari semua insan Pancasila di Indonesia," jelas Bupati Pohuwato Syarif Mbuinga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Ada Beasiswa Pakai Nilai UTBK 2025 di Telkom University, Ini Syaratnya
Ada Beasiswa Pakai Nilai UTBK 2025 di Telkom University, Ini Syaratnya
Edu
Kembangkan Ekosistem Pembelajaran Digital Inklusif, UT Raih 'Digital Innovation in Education'
Kembangkan Ekosistem Pembelajaran Digital Inklusif, UT Raih "Digital Innovation in Education"
Edu
Anggaran Sekolah Rakyat Rp 48,2 Juta Tiap Siswa Per Tahun, Dapat Seragam hingga Laptop
Anggaran Sekolah Rakyat Rp 48,2 Juta Tiap Siswa Per Tahun, Dapat Seragam hingga Laptop
Edu
Cek Dokumen yang Jadi Syarat Umum dan Khusus Daftar SPMB Jabar 2025
Cek Dokumen yang Jadi Syarat Umum dan Khusus Daftar SPMB Jabar 2025
Edu
Universitas Matana Buka Peluang Beasiswa lewat Program Tukar Kartu SNBT
Universitas Matana Buka Peluang Beasiswa lewat Program Tukar Kartu SNBT
Edu
Unika Atma Jaya Gelar 'Open House' di Dua Kampus, Hadirkan Program Beasiswa Menarik
Unika Atma Jaya Gelar "Open House" di Dua Kampus, Hadirkan Program Beasiswa Menarik
Edu
Cek 10 Jurusan Terfavorit dan Terketat IPB Jalur SNBP dan UTBK SNBT 2025
Cek 10 Jurusan Terfavorit dan Terketat IPB Jalur SNBP dan UTBK SNBT 2025
Edu
Kebijakan Trump Picu Gangguan Mental dan Beri Tekanan bagi Mahasiswa Asing di Harvard
Kebijakan Trump Picu Gangguan Mental dan Beri Tekanan bagi Mahasiswa Asing di Harvard
Edu
Gagal UTBK SNBT 2025? Coba Daftar di 42 PTS dan Sekolah Kedinasan Ini
Gagal UTBK SNBT 2025? Coba Daftar di 42 PTS dan Sekolah Kedinasan Ini
Edu
Putusan MK soal Sekolah Swasta Gratis, Momentum Refocusing Anggaran Pendidikan
Putusan MK soal Sekolah Swasta Gratis, Momentum Refocusing Anggaran Pendidikan
Edu
Jangan Pernah Anggap Enteng Perilaku Bullying yang Terjadi
Jangan Pernah Anggap Enteng Perilaku Bullying yang Terjadi
Edu
Putusan MK soal Sekolah Swasta Gratis, P2G Usul Diterapkan ke Sekolah Penerima Dana BOS
Putusan MK soal Sekolah Swasta Gratis, P2G Usul Diterapkan ke Sekolah Penerima Dana BOS
Edu
28 Sekolah Kedinasan Tanpa Nilai UTBK 2025, Kuliah Gratis Lulus Jadi CPNS
28 Sekolah Kedinasan Tanpa Nilai UTBK 2025, Kuliah Gratis Lulus Jadi CPNS
Edu
UIN Ar-Raniry Buka Jalur Mandiri Pakai Nilai UTBK 2025, UKT Mulai Rp 400.000
UIN Ar-Raniry Buka Jalur Mandiri Pakai Nilai UTBK 2025, UKT Mulai Rp 400.000
Edu
Imbas Polemik Trump-Harvard, Kemdiktisaintek Buka Peluang Mahasiswa Kuliah di Inggris
Imbas Polemik Trump-Harvard, Kemdiktisaintek Buka Peluang Mahasiswa Kuliah di Inggris
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau