KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI), Muhammad Ramli Rahim berharap adanya penyempurnaan konsep Merdeka belajar dengan pertimbangan banyaknya perubahan pada pendidikan dasar, menengah dan PAUD.
Ia menilai konsep Kampus Merdeka jauh lebih maju dibandingkan Merdeka Belajar untuk pendidikan dasar dan menengah karena bisa memacu keinginan perguruan tinggi dan mahasiswa untuk bisa lebih baik dari segi kualitas pendidikan.
"Memang memikirkan secara serius pendidikan dasar dan menengah apalagi PAUD tidak banyak berpengaruh terhadap kinerja kementerian karena hasilnya akan terlihat bukan dalam waktu dekat tetapi dalam jangka waktu yang masih sangat lama," kata Ramli dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (30/1/2020).
Pengaruh dari kebijakan Merdeka Belajar tersebut sangat berbeda dengan Kampus Merdeka untuk pendidikan tinggi yang dapat langsung dirasakan dalam beberapa waktu ke depan.
Baca juga: 100 Hari Nadiem Makarim: Ketua IGI Nilai Kampus Merdeka Jauh Lebih Maju dari Merdeka Belajar
Sebelumnya, ia menilai konsep Merdeka Belajar yang sampai hari ini definisinya pun belum lengkap.
"Karena itu setelah 100 hari Nadiem Makarim, ada dua pilihan yang perlu dipikirkan oleh Presiden Jokowi," tambah Ramli.
Adapun pilihan yang pertama dengan konsep Kampus Merdeka yang dilontarkan Nadiem Makarim menunjukkan keseriusan untuk mengurusi dengan baik pendidikan tinggi.
Ia menyebutkan Presiden Jokowi lebih baik mengembalikan pembagian pendidikan dasar dan menengah terpisah dengan pendidikan tinggi.
"Atau memilih hal kedua dengan menunjuk wakil menteri pendidikan yang khusus menangani pendidikan dasar dan menengah sehingga ketimpangan konsep antara pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi mampu dituntaskan," ujar Ramli.
Baca juga: 100 Hari Nadiem Makarim: Lemahnya Komunikasi Pubik dan Kebingungan tentang Merdeka Belajar
Ia mengatakan, masalah pendidikan dasar dan menengah saat ini berada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Padahal, pendidikan di Indonesia secara utuh sangat berpotensi untuk diselesaikan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.