Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SDM Unggul Jadi Catatan Penting Kerja Sama "Indonesia-Jepang 2045"

Kompas.com - 12/02/2020, 20:09 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Selain permasalahan kebijakan dan stabilitas politik, catatan khusus dalam “Proyek 2045” kerja sama antara Indonesia dan Jepang muncul dari tantangan bagi Indonesia untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul.

Hal ini mengemuka dalam seminar "Inspiring the World: An International Cooperation Framework of Indonesia and Japan towards 2045” yang digelar Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia dan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) di Jakarta, Rabu, (12/2/20).

President ERIA Profesor Hidetoshi Nishimura mengatakan, Indonesia dan Jepang akan masuk ke dalam lima besar negara perekonomian terbesar di dunia pada 2045. 

“Kerja sama kedua negara ini sangat berharga dalam menyelesaikan tantangan global di masa depan,” kata Hidetoshi Nishimura.

Baca juga: Pemerintah Jangan Lengah Siapkan SDM Unggul di Era Ekonomi Digital

Integrasi SDM Indonesia dan Jepang

Lebih jauh Mohamad Revindo, Kepala Pusat Kajian Iklim Usaha dan Rantai Nilai Global LPEM-FEB UI menyampaikan kerja sama antara Jepang dan Indonesia memiliki hubungan yang saling melengkapi dari sisi sumber daya manusia.

"Indonesia memiliki bonus demografi tenaga kerja di era milenial dan masih terus mengembangkan SDM unggul dari sisi skill dan kompetensi. Di sisi lain Jepang yang membutuhkan banyak tenaga kerja memiliki keunggulan dari sisi kualitas SDM," ujar Revindo.

Ia menambahkan, "Oleh karenanya, ini menjadi integrasi SDM dua negara yang baik di masa mendatang antara Indonesia dan Jepang."

Mohamad Revindo juga menyampaikan pembangunan SDM unggul yang digadang-gadang menjadi program penting Presiden Joko Widodo di periode ke-2 pemerintahnya telah dijalankan dalam program kerja sama antara Indonesia dan Jepang selama ini.

Selain dalam bentuk beasiswa, kerja sama riset di ranah pendidikan tinggi antar kedua negara menjadi salah satu upaya untuk menjawab tantangan dalam melahirkan SDM berkualitas.

"Tidak hanya mengirimkan tenaga kerja ke Jepang, kita harapkan juga Jepang lebih banyak melakukan investasi di Indonesia sehingga kita bisa lebih banyak belajar dalam mempersiapkan SDM berkualitas," harap Revindo.

Penelitian kolaboratif

Mohamad Revindo (kiri) Kepala Pusat Kajian Iklim Usaha dan Rantai Nilai Global LPEM-FEB UI didampingi Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM Universitas Indonesia Kiki Verico (tengah) dalam konferensi pers seminar Inspiring the World: An International Cooperation Framework of Indonesia and Japan towards 2045? di Jakarta, Rabu (12/2/2020). DOK. KOMPAS.com/YOHANES ENGGAR Mohamad Revindo (kiri) Kepala Pusat Kajian Iklim Usaha dan Rantai Nilai Global LPEM-FEB UI didampingi Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM Universitas Indonesia Kiki Verico (tengah) dalam konferensi pers seminar Inspiring the World: An International Cooperation Framework of Indonesia and Japan towards 2045? di Jakarta, Rabu (12/2/2020).

Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM Universitas Indonesia Kiki Verico dalam kesempatan yang sama menambahkan salah satu sumber masa depan perekonomian memang akan datang dari Kawasan Pasifik, terutama dari sektor maritim.

“Pemanfaatan Pasifik sebagai sumber pertumbuhan ekonomi potensinya tinggi dan akan memberi dampak ke Indonesia terutama di kawasan Timur,” katanya.

Baca juga: Lulusan Vokasi Semestinya Banyak Isi Proporsi SDM Unggul, Tetapi...

Untuk bisa memanfaatkan sumber ekonomi masa depan tersebut, kata Kiki, Indonesia membutuhkan kestabilan politik dan keamanan di kawasan.

Sejauh ini kerja sama antara Indonesia dan Jepang telah berperan penting dalam menciptakan kawasan yang damai, stabil, sejahtera, dan saling menguntungkan di Regional Indo-Pasifik.

Sementara itu, Rektor Universitas Indonesia Profesor Ari Kuncoro menyoroti sisi sumber daya manusia (SDM), bonus demografi, dan kemajuan teknologi.

Ari mengatakan pentingnya kerja sama Indonesia-Jepang dalam pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi.

Untuk kerja sama pendidikan tinggi antara lain untuk peningkatan kolaborasi pendanaan penelitian dam reformasi regulasi untuk merampingkan prosedur untuk kolaborasi penelitian.

“Juga mencari peluang bersama untuk meningkatkan keterampilan penelitian,” kata Ari.

Peluang lainnya adalah membuat portal penelitian untuk menghubungkan peneliti Jepang dan Indonesia, dan mempromosikan kekuatan, minat masing-masing, serta menjadi repositori penelitian kolaboratif.

Baca juga: SDM Unggul: Bagaimana “Perang” Dimenangkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com